BAKOELWEB INDONESIA
, JAKARTA – Israel enggan membuka secara total Masjid Ibrahimi di Hebron di Tepi Barat bagian selatan kepada warga Muslim Palestina untuk beribadah saat perayaan Idul Fitri yang bertepatan dengan minggu (30/3/2025).
“Penduduk enggan mengalihkan pengelolaan Masjid Ibrahimi bersama dengan semua ruang pertemuan, area terbuka, serta komponen-komponennya guna menyambut Hari Raya Idul Fitri yang suci,” ungkap Menteri Kepala Wakaf Palestina, Muhammad Najm seperti dilaporkan melalui pernyataan tertulisnya.
Anadolu
, Senin (31/3/2025).
Najm menggarisbawahi bahwa ini merupakan kali kelima belas sejak awal bulan suci Ramadan hingga menjelang Idulfitri yang menunjukkan penolakan pihak berwenang Israel untuk membukukan kompleks masjid tersebut sepenuhnya kepada jemaah.
Lebaran di Gaza, Penduduk Palestina Menghadapi Kekurangan Makanan Hingga Ancaman Serangan dari Israel
Dia menyatakan bahwa ini merupakan “pencemaran yang jelas-jelas tidak pernah terjadi sebelumnya di Masjid Ibrahimi, memprovokasi emosi umat Muslim, serta mengabaikan kudusnya upacara keagamaan.”
Najm meminta warga Provinsi Hebron agar hadir pada shalat subuh dan shalat Ied Fitri besok, guna mengeraskan tekad serta kekuatan kami melawan upaya Yahudi-ifikasi pendudukan.
:
Israel Melancarkan Serangan ke Jalur Gaza Palestina Pada Hari Pertama Idulfitri
Sebelumnya, pada tanggal 29 Maret 2025 yang jatuh di hari Sabtu, Mufti Agung Al-Quds dan Wilayah Palestina, Sheikh Muhammad Ahmad Hussein, menyatakan bahwa Minggu tersebut akan diperingati sebagai awal dari Idulfitri.
Masjid Ibrahimi berlokasi di pusat kota lama Hebron pada bagian barat daya Tepi Barat, daerah yang diduduki Israel. Di sini juga menjadi tempat tinggal untuk kurang lebih 400 penetap tidak sah dan dikelilingi oleh hampir 1.500 pasukan militer Israel sebagai pengamanan.
:
Riwayat Sutradara Film “No Other Land” yang Digeramkan dan Ditahan oleh Israel
Tahun 1994, usai serangan oleh pemukim tak sah yang merenggut nyawa 29 warga Palestina, Israel kemudian mempartisi kompleks masjid itu, dengan memberikan 63% area kepada kelompok Yahudi, mencakup juga tempat ibadah mereka, sementara sisanya yaitu 37%, dialihkan ke tangan umat Islam.
Tensin naik di Wilayah Sempadan, di mana lebih dari 940 penduduk Palestina gugur dan sekitar 7.000 yang lain luka-luka akibat serangan militer tersebut.
Israel
Dan penduduk tidak sah sejak awal serangan Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, sesuai dengan laporan dari Kementerian Kesehatan.
Mahkamah Internasional mengumumkan bahwa penempatan Israel yang sudah bertahun-tahun lamanya di daerah Palestina merupakan perilaku tidak sah pada Juli silam, dengan meminta untuk mentransfer keluar seluruh pemukim dari Wilayah Tepi Barat serta Yerusalem Timur.
Recent Comments