Kemenangan Timnas Malaysia atas Timnas Nepal dengan angka 2-0 dalam pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 tidak dianggap sebagai suatu pencapaian yang signifikan oleh BAKOELWEB INDONESIA.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh analis sepak bola dari Malaysia, Zakaria Rahim.

Kedatangan para pemain muda bersumber dari darah campuran yang bertanding di Eropa diproyeksikan dapat meningkatkan standar tim nasional Malaysia.

Akan tetapi, keadaan tersebut tidak berlangsung saat pertandingan menghadapi Nepal di Stadion Sultan Ibrahim, Johor, Selasa (25/3/2025).

Ternyata, tim yang dilatih oleh Peter Cklamovski tersebut baru bisa memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 lewat gol dari Hector Hevel dan La’VEre Corbin Ong.

Zakaria berpendapat bahwa Malaysia harusnya mampu mengalahkan wakil dari Asia Selatan tersebut dengan skor yang jauh lebih besar.

Lebih dari itu, Malaysia menempati posisi yang lebih tinggi daripada Nepal dalam peringkat FIFA, yaitu di urutan ke-132 dunia dibandingkan dengan Nepal yang ada di peringkat ke-175.

Di samping itu, tim Harimau Malaya memiliki keunggulan tambahan dengan bertanding di markas mereka sendiri.

Zakaria mengatakan bahwa kemenangan 2-0 menjadikan Malaysia seolah hanya sedikit di atas Nepal.

Pada pertandingan terbaru kita lawan Nepal, kemenangan dengan skor 2-0 tidak mencerminkan kesuksesan ketika kita mempertimbangkan posisi ranking kedua tim serta mutu para pemainnya.

Malaysia berada jauh di atas Nepal dari segi peringkat, sedangkan kita memiliki 80% pemain yang berasal dari keturunan daripada Nepal.

Tetapi Malaysia berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.

Pada kondisi tersebut, Malaysia seharusnya mampu mencapai hasil yang lebih mengesankan seperti 5-0 atau bahkan lebih.

belum termasuk pula kesempatan tampil di lapangan bernilai teknologi canggih di markas mereka sendiri serta melatih diri di fasilitas latihan yang dilengkapi dengan teknologi maju.

Inilah tempat kekuatan Harimau Malaya dalam mengejar aspirasi pendukungnya.

“Kemenangan 2-0 menunjukkan bahwa Malaysia hanyalah sedikit di atas Nepal,” katanya, seperti dilaporkan BAKOELWEB INDONESIA dari Bharian.com.my.

Direncanakan agar Malaysia mendapatkan tambahan tujuh pemain berkewarganegaraan baru yang bermain di luar negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh pemilik Johor Darul Ta’zim serta pendukung utama revolusi Harimau Malaya, Tunku Ismail Sultan Ibrahim.

Kedatangan ketujuh pemain anyar tersebut diupayakan untuk mengubah Malaysia jadi salah satu kekuatan besar dalam sepak bola Asia.

Zakaria menyadari bahwa usaha merekrut lebih banyak atlet berketurunan dapat menaikkan harapan para penggemar sepak bola di Malaysia.

“Setelah menambahkan tujuh pemain berpengalaman, Malaysia diharapkan dapat unggul dibandingkan Vietnam, Thailand, dan India. Mereka juga harus mampu bersaing secara ketat melawan Jepang, Korea Selatan, Iran, serta Australia,” ujarnya.

Zakaria berpendapat bahwa hal ini adalah langkah yang baik untuk memperkenalkan nama Malaysia dengan lebih luas dalam bidang sepak bola di tingkat Asia dan global.

Akan tetapi, keberuntungan dari para pemain domestik yang sangat bertekad untuk memperwakili negerinya pun harus menjadi sorotan.

“Memperoleh keberhasilan dengan cepat itu hebat,” ujar Zakaria.

Tetapi, diperlukan juga perancangan yang lebih efisien untuk meningkatkan bakat dalam negeri.

Untuk memberikan pemain dalam negeri peluang bertanding di kompetisi internasional, kita harus membantunya.

Ini dia sejumlah langkah yang bisa diambil oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) guna meningkatkan kemampuan para calon pemain domestik sehingga menjadi lebih unggul daripada generasi atlet senior mereka.

Kami cemas bahwa generasi muda di wilayah ini yang berniat mengabdikan diri kepada bangsa kelak akan secara bertahap meninggalkan sepak bola dan berpindah ke cabang olahraga lain.

“Seperti badminton, bersepeda, hoki, atau bowling, dimana Malaysia juga ikut serta di level global,” jelasnya.