WASHINGTON DC, BAKOELWEB INDONESIA–
Pada hari Minggu, tanggal 30 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa tarif akan berlaku untuk seluruh negara.
Trump menyatakan bahwa pada tanggal 2 April mendatang, dia akan meluncurkan tindakan balasan dengan cara memberlakukan bea masuk guna memperbaiki praktek dagang yang dinilai merusak ekonomi AS.
“Ini adalah tarif yang akan diberlakukan bagi seluruh negara. Ayo kita saksikan hasilnya,” kata Trump ketika berbicara dengan para jurnalis di dalam pesawat presidensial Air Force One, demikian dilaporkan oleh kantor berita tersebut.
AFP
pada Senin (31/3/2025).
Pernyataan itu menghilangkan dugaan bahwa pemerintah Amerika Serikat berencana untuk memotong bea masuk atau hanya fokus pada beberapa negara tertentu yang memiliki defisit perdagangan persisten.
“Belum ada kabar mengenai 10 hingga 15 negara tersebut,” tambah Trump.
Walaupun begitu, dia menggarisbawahi bahwa tarif itu akan diberlakukan bagi seluruh negara-negara yang menjadi perdebatan itu, tanpa memberikan detail khusus tentang negara mana saja yang akan dipengaruhi.
Sebelumnya, Trump menginformasikan bahwa tarif tersebut mungkin akan ditujukan kepada 15 negara mitra dagang yang mempunyai defisit perdagangan dengan Amerika Serikat, kelompok ini disebut sebagai “Dirty 15” oleh Menteri Keuangan, Scott Bessent.
Namun, Trump menegaskan bahwa tarif yang akan dikenakan akan jauh “lebih ringan” dibandingkan dengan tarif yang dipasang oleh negara-negara itu terhadap Amerika Serikat.
“mereka telah mengecoh kita dengan cara yang bahkan tidak pernah dilakukan oleh bangsa mana pun dalam sejarah, namun kami akan membuktikan diri lebih unggul dari mereka,” terang trump.
Pada masa lalu, dalam kebijakannya tentang perdagangan, Trump sudah menerapkan bea masuk pada produk besi dan aluminium yang diimpor serta memberlakukan biaya ekstra untuk barang-barang asal China.
Di samping itu, biaya bea masuk untuk kendaraan bermotor direncanakan akan diberlakukan mulai tanggal 3 April 2025.
Pembantu perdagangan terkemuka dari Trump, Peter Navarro, menyatakan bahwa tarif impor otomotif diyakini dapat menambah penerimaan Amerika Serikat sebesar 100 miliar dolar AS atau setara dengan 1,6 ribu triliun rupiah tiap tahunnya.
“Lainnya tarif diproyeksikan untuk menambah pemasukan hingga 600 miliar dolar setiap tahun, atau kira-kira 6 triliun dolar selama satu dekade,” katanya saat diwawancara oleh suatu media.
Fox News Sunday
.
Namun, strategi Trump dapat mengakibatkan peperangan perdagangan skala dunia, sebab negera-negera lain telah bersumpah untuk membalas tindakan tersebut.
Para ahli ekonomi pun mengingatkan bahwa kebijakan itu mungkin akan menimbulkan tekanan inflasi dan memperparah situasi perekonomian dunia.
Namun, Trump mempertahankan kebijakannya dengan argumen bahwa hal itu bertujuan untuk menambah penerimaan negara dan merevitalisasi sektor manufaktur Amerika Serikat.
Recent Comments