Tips Efektif Mengelola Akun di ID.CO.ID – JAKARTA

.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan dan menutup minggu dengan hasil negatif, jatuh 1,94% atau setara 123 poin menjadi level 6.258,17 pada hari Jumat (21/3). Selama seminggu terakhir, IHSG mencatatkan penurunan sebesar 3,95%.

Alrich Paskalis, seorang penasihat investasi dari Phintraco Sekuritas, mengatakan bahwa pasar tetap optimis akan ‘pengobatan’ yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia guna meningkatkan keyakinan para pemain di pasar modal dalam negeri.

“Pekan mendatang, para investor akan mengawasi data ekonomi Amerika Serikat (AS) per tanggal 25 Maret, yang mungkin berdampak pada keputusan Federal Reserve, seperti kemungkinan penurunan tingkat suku bunganya di tahun 2025,” jelas Alrich kepada Lifehack My ID pada tanggal 23 Maret.

Dia menyebutkan pula bahwa dari dalam negeri sendiri, aturan OJK yang mengizinkan tersebut menjadi faktor penting.
buyback
Tanpa melalui RUPS, proses tersebut masih membutuhkan beberapa saat sebelum memberi dampak yang signifikan terhadap IHSG.

Alrich memprediksi IHSG pada Senin (24/3) akan bergerak fluktuatif di rentang 6.100–6.370 menjelang libur panjang. Pergerakan ini dipengaruhi aksi ambil untung serta sentimen pasar terhadap data ekonomi global dan kebijakan The Fed.


Usai Trading Halt, IHSG Kembali Jadi Indeks Paling Bontot di ASEAN Pekan Ketiga Maret

Pada saat yang sama, analis dari RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi mengatakan bahwa sentimen luar negeri seperti ketidakpastian resesi di Amerika Serikat memberikan tekanan besar kepada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini tercermin dalam penurunan nilai komoditas serta perubahan arah beberapa saham milik grup bisnis besar.

“Sentimen dalam negeri memiliki sejumlah keraguan mengenai masalah politik, khususnya tentang penyetujuan Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah mendorong adanya protes, oleh karena itu banyak investor sedang memantau perkembangan ini,” jelas Wafi.

Dia mengatakan bahwa IHSG minggu depan diprediksi sepi, karena banyak investor yang melakukan pencairan aset menjelang masa liburan panjang. Dengan sedikit aktivitas perdagangan, indeks kemungkinan besar tertekan, sesuai dengan pendapat mereka.
wait and see
permintaan pasar dalam menghadapi kondisi ekonomi baik global maupun lokal.

Wafi meramalkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Senin (24/3) akan berosilasi antara level 6.150 hingga 6.300. Dia menyarankan untuk fokus pada emiten-emiten dari sektor industri dan manufaktur yang masih tergolong undervalued, misalnya saja PT Astra Internasional Tbk (ASII), dengan estimasi potensi mencapai harga Rp 5.000 per saham.


Inilah Sentimen yang Akan Membayangi IHSG di Minggu Terakhir Sebelum Cuti Lebaran