SUMENEP, BakoelWeb Indonesia

– Sesudah membeli karcis senilai Rp 2.000, Amina serta Yanti meluncurkan diri mereka keatas rakit perahu yang berada di pantai Manorang, desa Pulau Sakala, Kecamatan Pulau Sapeken, kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada hari Selasa tanggal 1 April 2025.

“Tempat wisata terbaru di Pulau Sakala, Pak. Suasananya sangat sejuk dan damai,” ujar Amina yang baru saja mengunjungi pantai Manorang untuk pertamakalinya.

Amina menyatakan bahwa pada rakitan perahu yang memiliki ukuran enam kali empat meter tersebut telah terpasang sebuah meja panjang dengan barisan kursi di sebelah kanan dan kiri.

Di samping itu, tersedia juga fasilitas karaoke untuk para tamu yang berkeinginan bernyanyi lagu-lagu ketika berada di kapal.

Atas perahu rakit yang berkapasitas hingga 20 penumpang tersebut, telah tersedia es kelapa muda senilai Rp 15.000.

Di samping es kelapa muda, tamu dapat memilih aneka jajanan dan hidangan utama mulai dari es buah, pisang coklat, empek-empek, pop ice, nasi goreng sampai dengan lalaban.

Pesanannya akan dikirim melalui kotak styrofoam yang telah tersedia di tepi pantai.

Kotak gabus tersebut akan diisi dengan makanan yang dipesan oleh orang-orang yang berencana untuk merasakan keindahan Pantai Manorang sambil bersantai diatas perahu rakit.

“Sebelum perahu rakit berangkat, pengunjung dapat membeli makanan ringan tambahan, lalu mengelilingi area pantai,” jelasnya.

Saat berada diatas perahu rakit, mereka dapat merasakan kesegaran dari permukaan air lautan yang damai, menyaksikan pemandangan pinggiran pantai yang hijau nan alami, melihat langit yang terbentang luas, serta deretan pohon bakau yang tampak seperti pulau-pulau mini tak jauh dari tepian.

“Suaranaya dingin dan menakjubkan. Airnya damai serta panorama indah,” tambahnya.

Perahu rakitan khusus bagi para tamu ini cukup istimewa karena dibuat dengan menyatukan bambu dan katir, yaitu suatu perlengkapan yang ditempatkan pada kapal untuk membantu menjaga keseimbangan serta mengendalikan arah perahu ketika berlayar di atas air.

Atop kapal itu dipanjarkan jaring penangkap ikan bercorak coklat guna memperkecil penerangan serta hawa panas dari sinar matahari sementara para tamu menikmati pemandangan pantai.

“Selama kapal kayu itu berlayar, mereka dapat menyantap camilan sambil memandangi pemandangan yang memesona,” katanya.

Saat itu, Yanti menyebutkan pula bahwa perahu rakit menjadi atraksi utama di kawasan wisata Pantai Manorang tersebut.

Setelah menyelamatkan keseruan bermain di wahana perahu rakit, para pengunjung dapat bersantai sambil menikmati makanan di beberapa area pedagang kaki lima yang memiliki struktur setengah tetap. “Apabila Anda mau mencicipi hidangan secara langsung, pinggiran pantainya pun memadai,” terangkan Yanti.

Pengenalan wisata pantai Manorang dilaksanakan pada hari pertama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Rencananya, destinasi wisata terbaru ini akan tetap buka hingga Lebaran Ketupat nanti. Dia menjelaskan, “Wahana perahu rakitnya akan berfungsi mulai pagi hingga petang.”

Menginjak hari ketiga perayaan, jumlah pengunjung semakin bertambah secara konstan bukan saja berasal dari Pulau Sakala, melainkan juga datang dari kawasan pulau-pulau sekitar seperti Desa Pagerungan Besar, Desa Pagerungan Kecil, Desa Sadulang, serta Sapeken.

Di samping menawarkan fasilitas seperti perahu rakit, pihak manajemen pun memberikan kupon untuk para tamu yang berkunjung.

Semua pendapatan dari kupon yang dijual akan dialokasikan untuk pembaruan masjid. Pengunjung dapat membeli kupon dengan jumlah yang mereka rasa sesuai hatinya.

Kupon akan digampong pada hari perayaan ketupat dan para pemenang mendapatkan hadiah penghibur.