BAKOELWEB ID

– Mengalami perasaan bingung dengan jalan hidup merupakan sesuatu yang nyaris setiap individu temui di satu titik kehidupannya.

Apakah disebabkan oleh tekanan kerja, hubungan yang kompleks, kekecewaan yang mendalam, atau bahkan rasa kosong tanpa alasan yang pasti, hilangnya arah dapat menjadi hal yang sangat memusingkan dan menguras energi.

Akan tetapi, psikologi sudah lama mengkaji fenomena tersebut dan merumuskan sejumlah prinsip yang bisa membantu individu untuk menyegarkan pemahaman tentang arti kehidupan mereka.

Menurut laporan dari Geediting pada hari Kamis (3/4), ada delapan fakta penting yang dapat memandu Anda untuk menemukan jalannya kembali.


1. Merasa tersesat itu normal dan sementara

Berdasarkan studi di bidang psikologi perkembangan, tiap individu mengalami tahapan krisis identitas.

Erik Erikson, seorang ahli psikologi ternama, menyatakan bahwa orang-orang menemui pertikaian internal saat membangun jati diri mereka melintasi beberapa fase hidup.

Oleh karena itu, apabila Anda merasa bingung, ingatlah bahwa hal tersebut merupakan bagian yang wajar dalam proses perkembangan diri.

Perasaan ini pun tak bersifat tetap. Sama seperti emosi yang lain, kebingungan serta keraguan tersebut akan hilang apabila kamu mencoba untuk menyikapi dan menganalisisnya secara bijak.


2. Arti Hidup Bukanlah Sesuatu yang Telah Ditentukan, Melainkan Yang Harus Dirancang

Banyak individu mengalami perasaan kebingungan karena percaya bahwa tujuan hidup seharusnya “dicari” di sebuah lokasi tertentu.

Meskipun begitu, Viktor Frankl, seorang psikolog ternama yang dikenal dengan teori logoterapi-nya, berpendapat bahwa arti kehidupan tidak datang dari penemuan, tetapi lebih kepada penciptaan.

Tidak perlu menanti kejadian tertentu agar merasa memiliki tujuan. Sebalinya, lewat mengerjakan apa pun yang kamu yakini bernilai—mulai dari mendukung orang lain, mencapai mimpi-mimpimu, hingga berkembang sebagai individu—you akan pelan-pelan menyusun arti dalam hidupmu sendiri.


3. Dirimu Sendiri Lebih Lentur dari Yang Kamu Ketahui

Banyak orang merasa tersesat karena mereka berpikir bahwa mereka telah gagal atau telah membuat pilihan yang salah.

Namun, psikologi menunjukkan bahwa manusia sangat fleksibel dan mampu berubah kapan saja.

Carol Dweck, seorang ahli psikologi di Universitas Stanford, mengemukakan ide tentang “pola pikir pertumbuhan”—yang berarti meyakini bahwa bakat dan intelegensia individu bisa ditingkatkan dengan kerja keras serta pengetahuan yang didapat.

Ini berarti, Anda selalu memiliki kemampuan untuk memperbaiki kehidupan Anda apabila Anda menemukan diri Anda sedang berada pada jalan yang tidak tepat.


4. Menyikapi Rasa Takut terhadap Ketidaktentuan Adalah Hal Utama

Alasannya yang paling sering membuat orang merasa bimbang ialah rasa takut terhadap hal-hal yang tidak pasti.

Tidak pasti dapat dirasakan sangat menakutkan karena kita tak mengenal apa hasil selanjutnya.

Namun, studi di bidang psikologi kognitif menyatakan bahwa otak kita cenderung memperbesar ancaman dan merendahkan kapabilitas kita dalam menghadapi hambatan.

Menyadari bahwa kehidupan memang dipenuhi dengan ketidaktentuan bisa membuat Anda merasa lebih tenang dan siap untuk menyambut kesempatan baru.


5. Perubahan Tidak Berlangsung Secara Instan, Melainkan Dimuali Dari Tahapan yang Sederhana

Bila seseorang merasa kehilangan arah, mereka umumnya berpikir untuk melakukan pergantian yang signifikan dan mendadak.

Akan tetapi, bidang psikologi mengungkapkan bahwa perubahan yang berkelanjutan umumnya bermula dari tindakan-tindakan sederhana.

Konsep “Kaizen” asal Jepun, yang diperkuat pula melalui riset dalam bidang psikologi, mengajarkan bahawa pergantian-pergantian kecil dan berterusan adalah lebih berkesan dibandingkan dengan pembaharuan yang mendadak dan ekstrem.

Sebaiknya Anda tidak langsung merombak keseluruhan gaya hidup dalam sekali jalan, tetapi lebih baik memulai dari sebuah kebiasaan sederhana terlebih dahulu, misalnya dengan menulis catatan harian, menyimak literatur yang memberi inspirasi, ataupun meluangkan waktu untuk berkelana di luar ruangan tiap hari.


6. Hubungan Sosial Dapat Memandu Anda untuk Menentukan Arah

Berdasarkan konsep ikatan dari psikologi sosial, manusia pada dasarnya menginginkan hubungan interpersonal agar dapat merasa terlindungi serta berorientasi pada sasaran hidup.

Saat Anda merasa bingung, mencoba untuk berbagi pikiran dengan mereka yang peduli terhadap Anda dapat menghasilkan sudut pandang yang lebih segar.

Tidak perlu sungkan untuk mengajak bantuan teman, keluarga, atau mungkin seorang pembimbing.

Terkadang, mencoba perspektif orang lain dapat memperluas pemahaman Anda dan membantu Anda merumuskan tujuan dengan lebih baik.


7. Mengakui Gagal sebagai Suatu Bagian dari Petualangan

Banyak individu mengalami perasaan kehilangan arah lantaran berpikir bahwa mereka sudah gagal.

Akan tetapi, psikologi positif mengungkapkan bahwa kegagalan tidak berarti akhir, namun merupakan bagian tak terpisahkan dari proses perkembangan.

Studi yang dilakukan Angela Duckworth mengenai “ketahanan mental” atau “grit” menyatakan bahwa individu yang berhasil bukannya mereka yang tak pernah merasakan kekalahan, melainkan mereka yang selalu mampu berdiri kembali dan memperoleh pelajaran dari setiap kekecewaan.

Sebaiknya jangan menafsirkan kegagalan sebagai indikasi bahwa Anda tersesat, tetapi pandanglah itu sebagai pengalaman berharga yang akan mendorong perkembangan Anda di masa mendatang.


8. Anda Sudah cukup baik apa adanya

Terkadang, rasa kehilangan arah bisa muncul karena dorongan sosial untuk bertransformasi menjadi orang yang “lebih unggul” atau “lebih berhasil”.

Akan tetapi, psikologi humanistik mengutamakan bahwa masing-masing orang mempunyai nilai bawaan, tanpa melihat prestasi yang telah dicapainya.

Carl Rogers, seorang ahli psikologi ternama, mengemukakan bahwa pengakuan atas diri sendiri merupakan inti dari kepuasan hidup dan pertumbuhan personal.

Pelajari cara menghormati dirimu seperti apa adanya, tanpa perlu terpaku pada harapan oranglain.


Kesimpulan

Merinding merasa tersesat merupakan hal biasa, namun itu tidak berarti Anda perlu terus-menerus bertahan dalam kondisi demikian seumur hidup.

Dengan mengenali hal itu sebagai bagian dari perkembangan, membentuk arti dalam kehidupan Anda sendiri, serta merangkul ketidaktentuan, Anda dapat mulai menyusun kembali jalannya.

Tindakan sederhana yang kamu lakukan hari ini dapat membuka jalan menuju petualangan baru dengan makna yang lebih dalam.

Maka dari itu, jangan ragu untuk mengambil risiko, belajar dari kegagalan, dan terus berusaha—sebab dengan begitulah kita tumbuh dan menemukan jalannya sendiri.