Magnesium
mineral ini sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan tubuh.
Disebut esensial karena tubuh mengandalkan magnesium namun tidak dapat membentuknya secara mandiri; oleh karenanya, sumber utamanya adalah melalui makanan atau suplementasi.
“Lebih dari 300 reaksi biologis dalam tubuh memerlukan magnesium sebagai pendukung,” jelas Annabel Johnston, ahli gizi dan nutrisi olahraga asal Australia yang memiliki keahlian tentang kesehatan saluran pencernaan, sebagaimana dilansir dari
USA Today
edisi 30 Maret 2025.
National Institutes of Health (NIH) dari Amerika Serikat menginformasikan bahwa sebenarnya tingkat magnesium dalam tubuh manusia cukup tinggi sehingga kasus defisiensi mineral ini agak langka. Ini disebabkan oleh fakta bahwa magnesium hadir secara alami di berbagai jenis makanan seperti bayam, sereal, kacang-kacangan, kentang, oatmeal, susu, roti, daging ayam, daging sapi, ikan salmon, nasi, serta banyak buah dan sayur-sayuran lainnya.
Namun, sumber utama magnesium yang baik ada di dalam kacang-kacangan dan biji-bijian. Sebagai contoh, 1 ons kacang mete serta almond dapat memenuhi sekitar 20% kebutuhan harian yang disarankan, dan dengan mudah Anda bisa mendapatkannya dalam jumlah besar melalui satu genggaman biji labu. Selain itu mineral ini juga ditemukan pada beragam bahan lainnya.
suplemen magnesium
Dalam bentuk tablet, serbuk, atau cair, serta ditemukan dalam berbagai macam obat pencernaan seperti antasida dan laxatif.
Apa Manfaat Magnesium?
Magnesium berperan dalam banyak proses vital pada tubuh manusia dan mempengaruhi sejumlah besar sistem, antara lain jantung dan pembuluh darah, saraf, serta struktur tulang dan kekuatan otot. Berkat perannya yang luas ini, “Memastikan asupan magnesium yang mencukupi sangat baik untuk kondisi kesejahteraan secara keseluruhan, tingkat energi dan manajemen stres, durasi istirahat malam, selain itu juga dapat mendukung pencegahan beberapa gangguan serius seperti tekanan darah tinggi dan keropos tulang,” ungkap Erin Palinski-Wade, ahli gizi dari New Jersey dan pengarang buku The 2-Day Diabetes Diet.
Ia juga menjelaskan manfaat magnesium lainnya, yakni membantu mengontrol tekanan darah, meningkatkan pembentukan dan massa tulang seiring usia, menjaga kadar gula darah dan sensitivitas insulin. “Inilah alasan riset menunjukkan orang dengan asupan magnesium lebih tinggi berisiko lebih rendah mengalami diabetes tipe 2,” ujar Palinski-Wade.
Magnesium turut berkontribusi dalam peningkatan mutu istirahat serta pengurangan stres dengan mekanisme regulasi zat kimia pembawa sinyal pada sistem saraf, yang mana hal itu pun dapat mendongkrak mood individu, sebut Johnston. Zat mineral tersebut juga mendukung proses peremajaan otot dan operasional saraf. Penelitian mencerminkan bahwa magnesium mampu mereda serangan pusing hebat dan tingkat bahaya terhadap gangguan jantung.
Berapa Kebutuhan Harian Magnesium?
NIH merekomendasikan bahwa pria dewasa antara usia 19 hingga lebih dari 51 tahun harus mendapatkan sekitar 400-420 milligram magnesium tiap harinya, sementara wanita membutuhkan asupan 300-320 mg. Konsumsi magnesium melalui suplementasi tidak boleh melebihi 350 mg per hari.
Bila Anda perlu menambah asupan magnesium, dapat didapat melalui makanan dan dianggap aman sebab ginjal akan mengeluarkan sisa mineral tersebut melalui urin. Namun, seperti yang disampaikan oleh Johnston, konsumsi berlebihan magnesium dari suplemen bisa membawa dampak negatif seperti kram, diare, serta rasa mual.
Kebanyakan orang tidak
kekurangan magnesium
Dan umumnya dapat memenuhi kebutuhan harian gizi dari diet seimbang. Akan tetapi, beberapa orang masih memiliki risiko defisiensi magnesium, termasuk lanjut usia, pengonsumen alkohol dalam jumlah besar, serta mereka yang mengalami gangguan pada sistem pencernaan seperti penyakit celiac yang belum ditangani, demikian menurut Johnston.
Apabila Anda merencanakan untuk menggunakan suplementasi magnesium, penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa setiap suplemen memiliki fungsi yang unik, misalnya membantu dalam pengelolaan kecemasan, masalah tidur, mood, serta sistem pencernaan, sebutkan hal ini Palinski-Wade. Ia juga menekankan, “Lebih baik diskusikan terlebih dahulu dengan profesional kesehatan tentang jenis suplemen apa yang sesuai untuk Anda.”
Recent Comments