BAKOELWEB INDONESIA,

JAKARTA – Sektor Agribisnis berhasil menciptakan sebanyak 9,37 juta pekerjaan dan memacu pencapaian investasi.


Menteri Industri Agus Gumiwang menyampaikan,


Ini tidak terlepas dari pencapaian investasi di bidang perkebunan yang mencapai angka Rp206,3 triliun. Angka tersebut terdiri atas dana asing senilai Rp126 triliun serta dana lokal sebesar Rp80,4 triliun.


Menurut data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sektor industri agro berhasil mengalami pertumbuhan sebesar 5,20%, menyumbang hingga 8,89% ke dalam Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di tahun 2024. Ini menandakan kontribusi penting bidang industri agronomi bagi perekonomian negara.


Dalam susunan perekonomian negara, khususnya lewat bagian industri bukan minyak dan gas yang berkontribusi sampai 51,81%.


Perbaikan Iklim Investasi, Prabowo Akan Mengadakan Pertemuan dengan Pihak Pasar modal


“Sebagai bagian penting dari perekonomian, industri pertanian tidak hanya memajukan sektor tersebut namun juga telah memberikan pekerjaan kepada lebih dari 9,37 juta orang. Ini berarti bahwa bidang ini turut serta dalam peningkatan kesejahteraan penduduk secara menyeluruh di semua daerah Indonesia,” ujar Agus seperti yang dikutip pada hari Senin (31/3/2025) dalam pernyataannya.


Beberapa sektor unggulan dalam bidang agrobisnis meliputi industri pangan dan minuman, bersama dengan industri kayu, kertas, dan perabotan.


Akan tetapi, bidang dalam sektor pertanian pun menghadapi banyak hambatan, termasuk variasi harga bahan mentah, penyesuaian aturan internasional, serta efek dari pemanasan global.

:

Kawasan Industri Intiland (DILD) Meraih Pendapatan Usaha Sebesar Rp638,3 Miliar di Tahun 2024


Menurutnya, pemerintah harus bersiap untuk menghadapi berbagai kesulitan itu melalui regulasi yang fleksibel serta menerapkan terobosan dalam bidang teknologi.


“Kesuksesan jangka panjang sektor pertanian bergantung pada dukungan pemerintah, investasi yang terus-menerus, dan peningkatan kemampuan bersaing,” ungkapnya.


Dari segi perdagangan global, laporan neraca perdagangan bidang perindustrian pertanian memperlihatkan kinerja yang menguntungkan, hal ini terbukti oleh total ekspor senilai US$67,08 miliar serta volumenya sebesar 67,07 juta ton di tahun 2024. Sebagaimana dia menyatakan,


Produk pertanian di Indonesia terus berkembang, mencakup aspek mutu dan jumlahnya yang meningkat, dengan kontribusi dari subsektor pangan dan minuman olahan senilai US$41,4 miliar.

:

Airlangga Mengatakan Penurunan Nilai Rupiah Mempengaruhi Beberapa Sektor Industri dengan Dampak yang Menguntungkan, Kenapa Ya?


“Menjaga keseimbangan yang baik antara ekspor dan impor adalah faktor penting untuk menjamin kelangsungan sektoral ini,” ungkapnya.