JAKARTA, BakoelWeb Indonesia
– Aki adalah elemen penting pada jaringan listrik kendaraan yang bertugas memberikan energi kepada sejumlah perlengkapan seperti pencahayaan, hiburan di-dalamnya, serta pengatur suhu ruangan.
Akan tetapi, ketika mobil dipakai untuk bepergian jarak jauh, pemakaian aksesori elektrik secara berlebihan bersama dengan sistem charging yang tak terkendali bisa menghasilkan kondisi overcharging atau pengecasan berlebih ke baterai.
Jika tidak ditangani, keadaan tersebut dapat mengurangi masa pakai baterai dan mungkin merusak sistem listrik pada mobil.
Menurut Lung Lung, sang pemilik Dokter Mobil, overcharging pada baterai umumnya disebabkan oleh tidak sepadannya pasokan dengan keperluan energi listrik di dalam kendaraan.
Salah satu faktor utama dari overcharging adalah regulasi pada generator yang kurang berfungsi optimal. Apabila aliran listrik yang menuju ke baterai melampaui ambang batas standar, cairan elektrolit di dalamnya dapat mendidih serta menguap dengan cepat, sehingga mempercepat kerusakan baterai,” ungkap Lung Lung kepada BakoelWeb Indonesia, Rabu (2/4/2025).
Di luar masalah yang berkaitan dengan regulator, biasanya menyalakan terlalu banyak alat elektronik ketika mesin sedang menyala dapat memicu kondisi overcharging.
Lung Lung menyebutkan bahwa sejumlah supir kerap memanfaatkan berbagai peralatan semacam charger telepon genggam, pemutar musik dengan output daya besar, hingga bahkan inverter guna menyalakan perangkat elektronik lain saat melakukan perjalanan panjang.
“Ketika beban listrik besar menyebabkan alternator beroperasi penuh waktu untuk pengisian baterai, hal ini dapat membuat aki mendapatkan voltase lebih dari batas normal. Jika kondisi tersebut dibiarkan, aki bisa menjadi panas berlebih dan akan mempersingkat umur pemakaian,” jelasnya.
Agar terhindar dari masalah overcharging selama perjalanan jauh, pengendara harus secara berkala memeriksa keadaan sistem penchargean baterai dan memastikan bahwa regulasi pada alternator bekerja dengan baik.
Pembatasan penggunaan perangkat elektronik di dalam mobil harus diperhatikan untuk mencegah beban berlebih pada sistem listrik kendaraan.
Apabila memungkinkan, lakukan pemeriksaan pada tegangan aki secara rutin dengan menggunakan voltmeter. Sementara itu, tekanan listrik yang normal ketika mesin berjalan biasanya berada di kisaran 13,8 sampai 14,5 Volt. Bila melebihi angka tersebut, bisa jadi terdapat masalah overcharging.
Di samping itu, menggunakan baterai yang cocok dengan keperluan mobil sangatlah krusial. Pemilihan baterai dengan kapasitas lebih dari kebutuhan atau di bawah standar dapat berdampak pada tingkat efisiensinya dalam proses pengisian ulang.
Apabila pengendara mendeteksi adanya gejala-gejala aki overcharging, misalnya aroma kuat dari cairan elektrolit yang menguap atau aki tampak sangat panas, maka disarankan agar langsung memeriksakan kondisinya di tempat servis guna mencegah masalah lebih serius.
Recent Comments