BAKOELWEB ID
,
Jakarta
– Di hari kedua Idul Fitri pada tahun tersebut, Presiden Republik Indonesia keenam belas, Joko Widodo alias Jokowi, serta keluarganya merayakan moment hangat. Pada tanggal 1 April 2025, seluruh anggota keluarga besar Jokowi bertemu di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah.
Gibran
Rakabumig Raka, anak tertuanya Joko Widodo dan Iriana, sampai di tempat tinggalnya sekitar pukul 12:30, lalu disebut-sebut telah menjalankan ritual sungkem. Orang nomor dua negara tersebut tak berada satu diri saja, tetapi juga mengajak pasangan hidupnya, Selvi Ananda, beserta kedua buah hatinya yaitu Jan Ethes Srin Narendra dan La Lembah Manah.
Saat sampai di rumah, Selvi menjadi orang pertama yang turun dari mobil, disusul oleh Jan Ethes serta Gibran yang terlihat membawa La Lembeth Manah. Mereka pun segera memasuki hunian tersebut guna bertemu dengan anggota keluarga lainnya. Tidak berapa lama setelah itu, tepatnya kurang lebih sepuluh menit, Kaesang Pangarep datang bersama pasangan hidupnya, Erina Gudono.
Gibran Rakabuming Raka
Mengakui telah menerima beberapa saran dari ayahnya, Joko Widodo, saat pertemuan di Solo selama Idul Fitri tahun 2025. Akan tetapi, dia tidak memberikan rincian mengenai umpan balik tentang kinerjanya yang datang dari sang mantan presiden ke-7 tersebut.
“Saya setuju bahwa ada sejumlah saran (dari
Jokowi
,” terungkap Gibran ketika bertemu dengan para jurnalis usai mendampingi belasan anak dari beberapa panti asuhan di Kota Solo untuk membelikan pakaian baru di sebuah butik yang ada di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, pada hari Selasa sore, tanggal 1 April 2025.
Di tengah kunjungan keluarganya,
Jokowi
mengeluarkan diri dari dalam rumah guna menemui para tetangga yang sedang mengunjungi. Kepada mereka yang telah berkumpul di dekat tempat tinggal mantan Walikota Surakarta tersebut, tampak begitu bergairah; tak sedikit di antara mereka yang ingin bertukar salam serta meminta foto bersama dengan eks Presiden.
Di luar bertemu dengan keluarganya, saat ada di Solo, Gibran punya tujuan tambahan. Dia merencanakan perjalanan ke sejumlah tempat guna menangkap aspirasi warga secara langsung. Selama rangkaian itu, Gibran ditemani oleh Wali Kota Solo, Respati Ardi, yang ikut ambil bagian dalam kedatangan ini.
Arti dan Kebijaksanaan Sujud kepada Orang Tua pada Perayaan Idul Fitri
Idul Fitri datang sebagai saat yang ditunggu-tunggu bagi kaum Muslim global sesudah menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada Bulan Ramadan. Di luar menjadi hari keberhasilan, Idul Fitri pun jadi kesempatan ideal untuk berbagi permohonan maaf dan menguatkan ikatan keluarga. Tradisi tersendiri yang melekat dalam merayakan Lebaran, terutamanya di antara komunitas Jawa, ialah ritual sungkem.
Menurut situs web Nahdlatul Ulama (NU), sungkem merupakan suatu kebiasaan di mana seorang anak merendahkan diri dengan berbaring rendah di depan orang tuanya atau anggota keluarga yang lebih senior untuk menunjukkan hormat dan ucapan terima kasih atas arahan dan cinta yang telah mereka persembahkan mulai saat dilahirkan sampai menjadi dewasa. Kebiasaan ini mengandung arti penting, tidak hanya sebagai sebuah upacara, melainkan juga mewakili prinsip-prinsip sopan santun, adab, dan penghargaan kepada para orang tua dan nenek moyangnya.
Dalam prosesi
sungkeman
Anak-anak pada umumnya membungkukkan lutut atau duduk lebih rendah daripada orang tuanya sebagai tanda hormat. Tindakan sungkem tersebut kerap disertai dengan ucapan permintaan maaf, pembacaan doa, serta harapan agar hidup si anak dikaruniai berkah dan restu oleh orangtuanya. Waktu ini pun menjadi kesempatan bagi masing-masing individu untuk melakukan refleksi dan introspeksi demi perbaikan diri serta pemeliharaan ikatan yang harmonis bersama keluarganya dan lingkaran sosial sekitarnya.
Di seluruh wilayah di Indonesia, ritual sujud masih dipertahankan sebagai elemen penting dari perayaan Idul Fitri. Walaupun cara melakukannya mungkin agak bervariasi sesuai dengan kebiasaan lokal, maknanya inti tetap tak berubah: itu mencerminkan cinta, rasa hormat, serta persaudaraan yang ada di antara anggota keluarga.
Septia Ryanthie
dan
Karunia Putri
bersumbang dalam penyusunan artikel ini.
Recent Comments