Pernahkah Anda menjumpai individu yang tiap ucapan keluar dari mulutnya begitu mempesona, dipenuhi kepercayaan diri, serta mampu menyihir pendengarnya untuk terus mendengarkannya? Tipe manusia semacam itu tak sekadar fasih bicara; mereka juga dilahirkan dengan pesonanya sendiri sehingga menjadi sosok favorit dan dihargai pada setiap obrolan.

Tetapi, apakah Anda tahu bahwa ada beberapa kebiasaan yang secara tidak langsung mereka hindari untuk menjaga aliran percakapan tetap lancar? Kesalahan sederhana dalam berkomunikasi dapat merusak penilaian awal, menyebabkan lawan bicara menjadi kurang tertarik, atau malah menimbulkan jarak emosi tanpa diketahui.

Berikut ini adalah 10 cara bicara agar tampak lebih menawan dan memukau secara natural seperti dikutip dari situs Parent From Heart pada hari Jumat (28/3). Situs tersebut menyebutkan beberapa teknik dalam berkomunikasi yang bisa meningkatkan daya tarik personal Anda saat bersosialisasi.

  1. Tidak Menggunakan Humor yang Merugikan oranglain

Tentu saja humor bisa melembutkan atmosfer, namun seseorang yang memiliki daya tarik alami akan senantiasa berwaspada saat mengaplikasikan hal tersebut.

Mereka menjauhi lelucon dengan nada sarkasme atau pelecehan terhadap pihak lain. Sebaliknya, mereka memilih untuk menggunakan humor yang bisa menyenangkan setiap orang dan mendorong partisipasi dalam dialog tersebut.

Mereka menyadari bahwa tertawanya didasarkan pada ejekan dapat menghancurkan relasi, sedangkan candaan yang lembut dan melibatkan semua pihak malah mampu memperkokoh tali persaudaraan.

  1. Mengurangi Penggunaan Kata-Kata Pengisi

Istilah-istilah semacam “emm,” “ehh,” atau “kayak” kerap dipergunakan tanpa disadari ketika sedang bercerita. Akan tetapi, individu yang memiliki daya tarik kepribadian biasanya mencoba membatasi pemakaian hal tersebut karena bisa menjadikan mereka tampak kurang yakin diri atau gugup.

Lebih baik bagi mereka untuk berkomunikasi dengan tenang serta menyisakan waktu alami ketika sedang berfokus, dibandingkan harus mengisi kesunyian dengan perkataan yang kurang penting. Melalui cara bicara yang gamblang dan penuh keyakinan, orang tersebut dapat lebih mudah mendapatkan perhatian serta penghargaan dalam dialognya.

  1. Jangan Ragu Menyampaikan Pujiannya dengan Sincere

Seseorang yang memiliki pesona alami pada dasarnya lebih mampu mengetahui nilai dari pujian yang tulus dalam merawat suatu hubungan. Mereka tak sekadar memuji agar orang lain senang, melainkan sungguh-sunguh mencerminkan hal-hal baik yang dilihatnya lalu mengutarakan itu dengan jujur.

Mereka mungkin mengapresiasi kekreativan seorang individu, metode penanganan permasalahan yang unik miliknya, hingga hanya dengan pujian atas selera fashion yang menawan. Puja-pujian tersebut jika diberikan secara jelas dan tulus dapat memberi rasa terhormat pada orang lain serta membawa atmosfer yang lebih menyenangkan dalam dialog.

  1. Bukan Hanya Tanya Tetapi Juga Tak Berbagi Kisah

Menunjukkan minat pada lawan bicara memang positif, namun bila hanya mementingkan pertanyaan tanpa memberitahu mengenai diri sendiri pula, dialog tersebut dapat kelihatan seolah-olah sedang disiksaian.

Seseorang yang memiliki pesona alamiah biasanya sadar bahwa dialog yang baik merupakan tukar-menukar data yang setara. Mereka bukan cuma menanyakan hal-hal, tapi juga menceritakan cerita mereka sendiri agar bisa membentuk hubungan yang lebih erat.

Melalui metode ini, pastinya orang yang Anda ajak berbicara akan merasa lebih nyaman dan diskusi pun akan terjadi secara lebih natural.

  1. Mengadaptasikan Cara Berbicara Sesuai Dengan Keadaan

Seseorang yang memiliki daya tarik alami biasanya tidak hanya memusatkan perhatian pada apa yang disampaikan, namun juga mampu mengamati atmosfer ruangan dan menyesuaikan cara berkomunikasinya.

Mereka tidak memaksakan lelucon ketika ada orang yang sedang murung dan tidak membuka pembicaraan penting di tengah atmosfer yang rileks.

Mereka sangat sensitif terhadap emosi orang lain dan mengatur intonasi serta cara bicaranya sehingga dialog menjadi lebih natural dan menyenangkan untuk setiap peserta. Hal tersebut tentu saja menjadikannya sebagai individu yang cepat disukai dan dihormati dalam beragam konteks sosial.

  1. Memperhatikan Bahasa Tubuh

Di luar perkataan, bahasa tubuh memiliki peranan penting dalam berkomunikasi. Seseorang yang kharismatik dengan sendirinya mengerti bahwa posisi badan, interaksi mata, serta gerakan wajah bisa mengekspresikan pesan yang tegas.

Mereka tidak menunjukkan sikap acuh terhadap ponsel mereka atau memalingkan perhatian saat ada orang yang sedang bicara.

Mereka justru mempertahankan kontak mata yang normal, menggelengkan kepala untuk menandakan keterlibatan, serta menyampaikan emosi sejalan dengan subjek pembicaraan. Ini memberikan rasa bahwa pihak lain dikagumi dan dipertimbangkan.

  1. Tidak Mendominasi Percakapan

Membicarakan hal-hal dengan jumlah yang berlebihan tanpa mengizinkan orang lain berkomentar bisa menjadikan obrolan itu seolah-olah hanya monolog saja. Seseorang yang memiliki daya tarik natural umumnya tahu betapa penturnya adanya keseimbangan di antara proses bercerita dan pula mendengarkan.

Mereka tak sekadar membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan diri mereka saja, namun juga bertanya dan memotivasi orang lain supaya menyampaikan pemikiran mereka. Melalui pendekatan seperti itu, dialog jadi semakin interaktif serta setiap individu merasa didengarkan.

  1. Tidak Memaksakan Topik Pembicaraan

Seseorang yang memiliki pesona alamiah menyadari bahwa berbicara bukan tempat untuk mengekspresikan tujuan diri sendiri. Mereka tak membuka percakapan dengan maksud sembunyi-sembunyii, misalnya agar bisa sombong, mencari penghargaan, ataupun mendorong perbincangan sesuai kemauannya.

Tidak seperti itu, mereka biarkan obrolan berjalan dengan bebas, menyesuaikan diri dengan vibe dari orang lain, serta memilih subjek yang sesuai dengan kondisi saat itu. Gaya ini lah yang menjadikan pembicaraan tersebut tampak lebih ringkas, jujur, dan menyenangkan untuk semua pihak involved.

  1. Bukan Selalu Menghubungkan Percakapan dengan Diri Sendiri

Ketika seseorang bercerita, individu dengan pesona natural umumnya enggan segera membuat pembicaraan tentang diri mereka sendiri. Mereka menyadari bahwa bukanlah tujuan setiap obrolan untuk saling menanding-nandingkan kisah masing-masing.

Meskipun mereka telah mengalami hal-hal yang jauh lebih menarik, mereka masih memilih untuk menanti momen yang pas sebelum menceritakannya. Mereka cenderung lebih berkonsentrasi pada proses mendengarkan, menyampaikan rasa simpati, serta memberikan balasan yang membantu, agar orang lain merasa diperhitungkan dan tak terlupakan.

  1. Tidak Terlalu Banyak Mengeluh

Seseorang dengan pesona alami menyadari bahwa mengeluh berlebihan bisa menciptakan atmosfer yang tak enak. Mereka mungkin menunjukkan kekecewaan dari waktu ke waktu, tapi tidak biarkan keluhan menjadi fokus utama dalam dialog mereka.

Apabila menemui kondisi yang tak terlalu menyenangkan, mereka cenderung lebih suka mencari jalan keluar atau fokus pada aspek positif dibanding hanya merengek. Sehingga, mereka bisa menjaga alur pembicaraan tetap ringan serta tidak memberatkan orang lain dengan masalah-masalah negatif tersebut.