PURBALINGGA, Lifehack My ID

– Jemaat Gereja Katolik Paroki Santo Agustinus di Purbalingga, Jawa Tengah, telah mengambil keputusan untuk mencabut perayaan ekaristi pada hari Sabtu (22/3/2025) petang.

Pengambilan keputusan tersebut dilakukan sesudah mendapatkan surat yang dikirim oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga ber-number 400.8/4664.

Surat itu mengharuskan tiga gereja yang berada di jalur Jalan Jenderal Sudirman Purbalingga untuk menyelaraskan waktu penyelenggaraan ibadahnya denganhari yang sama.

Tutupnya jalan itu dijalankan guna menopang gelaran MURI yang bertujuan memecahkan rekor dunia pada peristiwa bukber berisi tempe mendoan dengan partisipasi sebanyak 14.460 individu.

Pastor Gereja Katolik Santo Agustinus di Purbalingga, FX Handy Kristian Adi Putra, mengatakan bahwa karena akses tunggal ke gereja telah tertutup, akhirnya setelah berdiskusi dengan dewan jemaat, mereka memilih untuk tidak melanjutkan perayaan ekaristi pada hari Sabtu sore. Hal ini disampaikan saat wawancara dengan Lifehack My ID, Rabu (19/3/2025).

Romo Handy menyebutkan bahwa gereja tidak bisa memodifikasi jadwal misa ekaristi di hari Sabtu petang dikarenakan berbagai alasan tertentu.

“Apabila diselenggarakan lebih dini, masih banyak umat yang belum menyelesaikan aktivitas harian mereka. Sedangkan jika diadakan terlalu sore, hal itu menjadi mustahil untuk orang tua,” ungkapnya.

Ekaristi di Gereja Santo Agustinus Purbalingga minggu ini akan digelar sekali saja, yakni pada hari Minggu (23/3/2025) jam 07.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).

“Saya memiliki ekspektasi tinggi terhadap kepemimpinan yang baru ini; rata-ratanya perlu bertambah lebih baik dan matang lagi. Untuk kita semua, menciptakan harmoni merupakan tujuan mulia. Pihak berwenang seharusnya menjunjung tinggi kesejahteraan publik sepenuhnya tanpa memandang latar belakang siapa saja,” tegasnya.

Pada saat yang sama, kabupaten Purbalingga sukses masuk ke dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) berkat penyelenggaraan sahur bersama dengan jumlah tempe mendoan terbesar, di mana acara ini menampung partisipasi dari 14.460 orang.

Acara bernama Big Iftar 2025 diselenggarakan di sekitar Alun-alun sampai ke jalan Jenderal Sudirman Purbalingga pada hari Sabtu (22/3/2025).

Pada acara itu, ribuan partisipan jongkok mengelilingi area seluas satu kilometer guna menikmati hidangan tradisional berupa tempe mendoan secara bersama-sama.

Di samping itu, panitia telah menyediakan nasi tumpeng yang terletak di atas tampah anyaman bambu, disertai pula dengan berbagai lauk dan sayuran pendampingnya.

Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, menyatakan bahwa keberhasilan acara Big Iftar 2025 tak lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak seperti Kodim 0702 Purbalingga, pemkab setempat, dan juga para penyokongnya.

“Acara ini menunjukkan bahwa melalui kerja sama bersama, kita dapat membuat sejarah baru. Saya mengucapkan terima kasih kepada warga Purbalingga yang sangat bersemangat dalam mensupport Big Iftar 2025. Mudah-mudahan kegiatan ini akan memperkuat ikatan persaudaraan kami,” katanya.

Acara Big Iftar 2025 diakhiri dengan salat Maghrib berjemaah serta doa bersama, dengan tujuan supaya Purbalingga terus dipandang sebagai kota yang memiliki warisan budaya yangkaya dan mengedepankan semangat persaudaraan.