BAKOELWEB INDONESIA


,


Jakarta




Gempa Myanmar

Guncangan berkekuatan 7,7 SR menimbulkan ketidaknyamanan signifikan di kalangan komunitas internasional. Sayangnya, situasi negeri tersebut yang belum terorganisir dengan baik dalam menghadapi musabah pasca-kudeta tahun 2021 membuat efek dari gempa menjadi lebih merugikan. Hal itu menyulitkan upaya penyelamatan serta dukungan bagi pengungsi akibat bencana alam di Myanmar.

Di samping itu, gangguan pada pasokan listrik dan koneksi internet di berbagai wilayah Myanmar menyebabkan kendala dalam komunikasi untuk mengalirkan bantuan ke negera tersebut.

Seperti dilansir

CNN

, justru, panggilan tidak terduga yang datang dari Min Aung Hlaing selaku Ketua Militer Junta Myanmar kelihatan seperti permohonan bantuan. Situasi di Myanmar karena pemerintahan junta sebelumnya telah menjadikannya negeri terpencil, salah satu negara dengan pendapatan per kapita terendah; karenanya, permintaan bantuan tersebut menunjukkan betapa dahsyat kerusakan akibat gempa ini bagi bangsa ini.

Bantuan dari komunitas global memang ragu-ragu dalam memberikan dukungan karena khawatir akan adanya kesulitan dalam meneruskan bantuan serta kekhawatiran bahwa bantuan tersebut tak dapat tepat sasaran menuju para korban. Seperti disebutkan dalam suatu wawancara yang dijalankan oleh

Vatican News

Direktur Burma Campaign UK, Mark Farmaner, mengatakan bahwa hingga saat ini, gereja lokal telah disiapkan sebagai tempat perlindungan bagi para korban.

Ini dilakukan sebab bangunan-bangunan keagamaan lain, seperti masjid, tak dapat difungsikan lagi sebagai tempat perlindungan akibat adanya otoritas militer yang menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan, termasuk juga masjid tersebut. Mengingat situasi ini, “militer tidak memberlakukan batasan tegas terhadap gerakan di gereja-gereja setempat sehingga memudahkan gereja untuk mencapai wilayah-wilayah yang mungkin telah ditutup bagi organisasi-organisasi bantuan internasional,” jelas Farmaner dikutip dari Vatican News.

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Kantor Koordinator Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah menyediakan bantuan dalam bentuk dana sebesar USD 5 juta untuk membantu tindak lanjut darurat. Lebih dari itu, PBB berhasil mengumpulkan sumbangan senilai USD 10 juta yang berasal dari beberapa donator tergabung dalam unit UNOPS atau United Nations Office for Project Services mereka.

Bukan hanya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemerintah Inggris melalui situs resminya pun telah menyampaikan pernyataan bahwa mereka berkomitmen untuk mengirimkan dukungan senilai £10 juta sebagai tanggapan kemanusiaan atas musibaha alam tersebut.

Sebagaimana dikutip dari

Gov.Uk

Mereka menambahkan pula bahwa sudah menghubungi para mitra lokal agar segera bertindak dan memberikan bantuan. Selain itu, disampaikannya juga bahwa seluruh Warga Negara Inggris yang tinggal di daerah terkena musibah tersebut akan menerima dukungan konsuler jangka panjang.

Dari benua lain, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengumumkan bahwa negara tersebut akan mengirim dana senilai USD 2 juta kepada para korban gempabumi yang terjadi di Myanmar. Dana ini akan dikirim melalui Palang Merah Internasional (ICRC).

Berdasarkan laporan di

Aljazeera

, sumbangan dana untuk ICRC ini merupakan langkah pertama dan akan ada pencairan dana tambahan apabila dibutuhkan.

Meskipun demikian, Penny menyatakan bahwa mereka tidak akan memberikan dukungan lewat pemerintah Myanmar yang telah dikendalikan oleh pasukan bersenjata. “Kami tidak bakal mentransfer uang secara langsung ke tangan rejim militer serta ambil langkah-langkah aktif agar bantuan kami tak menjamin posisi rezim militer di Myanmar,” jelasnya guna mencerminkan pandangan bahwa tentara tersebut merupakan hambatan bagi keseimbangan di area Asia-Australia.

Dari Indonesia, Prabowo Subianto mengungkapkan kesedihannya terkait hal tersebut.
gempa Myanmar
Di masa kini di mana pemerintah sedang tidak berada dalam performa terbaiknya dan belum membuat pengumuman apapun, dia pada akhirnya tampil dan menegaskan bahwa dirinya selaku wakil dari Indonesia bersedia mengirim segala bentuk dukungan yang diperlukan lewat saluran resminya.

X

-nya.

“Saya menyampaikan penghormatan terdalam atas bencana gempa bumi yang mengguncang Myanmar dan Thailand. Kami berpikir serta mendoakan orang-orang di kedua negara ini saat masa sulit tersebut. Indonesia siap untuk memberikan semua dukungan yang diperlukan dalam upaya pemulihan daerah-daerah yang terkena dampak,” demikian tertulis oleh Prabowo.