BAKOELWEB ID

– Tiap individu mengalami tahapan tertentu sepanjang perjalanannya dengan perasaan terpuruk, kurang bernilai, atau hilang orientasi.

Tetapi, beberapa di antaranya mampu berdiri kembali dan memulihkan martabat mereka.

Berdasarkan ilmu psikologi, terdapat beberapa kebiasaan umum yang kerap ditemui pada individu yang sukses mengatasi tantangan berat serta merestorasi keyakinan diri mereka.

Menurut laporan Geediting pada hari Kamis (3/4), ada tujuh pola perilaku umum yang biasanya mereka tunjikan:


1. Menyambut Kondisi Saat Ini dan Berdama dengan Sejarah Dirinya

Salah satu tahap pertama untuk mengembalikan harga diri adalah dengan menerima.

Orang yang sudah merasakan kesulitan berat biasanya mengalami rasa bersalah, malu, atau ketidakpuasan dengan dirinya sendiri.

Tetapi, mereka yang mampu bangkit menyadari bahwa mengabaikan kebenaran justru akan memperpanjang deritanya.

Dalam bidang psikologi, ide tentang penerimaan diri sangat krusial bagi perkembangan kejiwaan seseorang.

Dengan menyikapi kesalahan dan kekalahan sebagai elemen dalam petualangan hidup, individu bisa membebaskan diri dari bebannya secara emosi yang mengekang mereka.


2. Merombak Dialog Dalam Dirinya Sendiri Menjadi Lebih Optimis

Setelah menerima situasi tersebut, tindakan selanjutnya ialah merombak bagaimana cara bicara pada diri sendiri.

Percakapan batin yang negatif seperti, “Saya tak berdaya” ataupun “Selalu ada kegagalan”, justru akan menghancurkan situasi psikologis Anda.

Seseorang yang sukses dalam merestorasi martabatnya biasanya akan menukarnya dengan pernyataan-pernytaan positif, misalnya:

“Aku memang pernah jatuh, tapi aku bisa bangkit.”

Saya memiliki kemampuan untuk merombak jalannya hidup saya.

Di bidang psikologi kognitif, hal tersebut disebut dengan perombakan kognitif, yakni metode yang digunakan untuk mentransformasi cara berpikir negatif agar menjadi lebih logis dan optimistis.


3. Mengatur Target Pendek dan Memperingati Progres

Banyak kali, harga diri yang rendah timbul ketika seseorang menganggap dirinya tak dapat menjangkau tujuan tertentu.

Oleh karena itu, orang-orang yang mampu pulih dari kemelaratan umumnya memulai dengan menentukan sasaran kecil yang masuk akal.

Sebagai contoh, seseorang yang berpikir dirinya tidak berhasil di karier mungkin akan memulainya dengan menguasai kemampuan tambahan, menyempurnakan resume-nya, atau bersentuhan lagi dengan jaringan kerja mereka.

Setiap prestasi kecil berperan sebagai tahap peningkatan rasa percaya diri mereka.

Berdasarkan konsep Self-Efficacy karya Albert Bandura, tingkat kepercayaan diri individu bertambah saat mereka sukses melengkapan misi ringan. Ini dikarenakan pencapaian tersebut memperkokoh keyakinannya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang lebih berat nantinya.


4. Membentengi Diri dengan Lingkungan yang Menyokong

Lingkungan sekitar memegang peranan penting dalam menciptakan rasa percaya diri individu.

Mereka yang sukses dalam berdiri kembali biasanya lebih memilih untuk menjauh dari suasana merusak dan mendekati individu-individu yang memberikan dukungan serta motivasi.

Di bidang psikologi sosial, hal tersebut terkenal sebagai dukungan sosial atau social support.

Sahabat, famili, ataupun lingkungan yang sehat bisa menyediakan dukungan emosional dan sudut pandang segar yang memungkinkan individu merasa lebih terhormati.


5. Mengembangkan Kebiasaan Self-Care

Biasanya, orang yang sudah merasakan puncak dan lembah kehidupan akan mulai lebih peduli dengan kesejahteraan dirinya sendiri.

Mereka menyadari bahwa martabat diri sangat terkait dengan cara mereka merawat tubuh dan pikirannya.

Berikut beberapa rutinitas perawatan diri yang kerap mereka terapkan diantaranya:

Bermeditasi atau menjalankan kesadaran diri guna meredakan pikiran

Kebugaran jasmani untuk memacu vitalitas serta meraih mood yang lebih baik

Mempelajari hal baru melalui bacaan atau studi demi perkembangan pribadi

Di dalam psikologi positif, teknik seperti kesadaran diri ternyata dapat mendukung pengendalian stres serta memperbaiki kesejahteraan emosi seseorang.


6. Merombak Pandangan terhadap Kegagalan

Seseorang yang sukses mengembalikan martabatnya memiliki perspektif unik tentang gagal.

Mereka tak lagi menganggapnya sebagai hal yang perlu dielakkan, tapi menjadikannya kesempatan untuk menambah pengetahuan dan tumbuh bersama.

Sebagai contoh, seseorang yang tidak berhasil dalam usahanya mungkin akan mengevaluasi kekeliruannya, mengidentifikasi jawabannya, lalu berusaha kembali dengan pendekatan yang lebih efektif.

Di bidang psikologi, istilah tersebut dikenali sebagai pola pikir pertumbuhan, sebuah gagasan yang dikemukakan oleh Carol Dweck.

Orang dengan pola pikir pertumbuhan yakin bahwa keterampilan mereka bisa ditingkatkan lewat kerja keras dan berbagai macam pengalaman, oleh karena itu kegagalannya tak lagi jadi halangan tetapi merupakan suatu bagian dari perjalanan tersebut.


7. Mendukung Orang Lain dan Menyumbangkan Diri untuk Hal yang Lebih Luas

Salah satu metode terbaik untuk mengembalikan rasa percaya diri adalah dengan mendukung orang lain.

Bila seseorang percaya bahwa mereka memberikan pengaruh baik kepada lingkungan sekitarnya, maka mereka akan merasa diri sendiri lebih bermakna.

Aktivitas seperti volunteering, membagikan pengetahuan guna menolong sesama, ataupun cukup dengan mensupport teman yang tengah menghadapi masalah, bisa menciptakan perasaan memiliki arti serta arah dalam kehidupan.

Di bidang psikologi, hal tersebut disebut sebagai perilaku altruis, yang mana memberikan bantuan kepada oranglain bisa menambah tingkat kegembiraan serta keyakinan pada diri sendiri.


Kesimpulan

Rise from the lowest point is not an easy process, but it is very possible to achieve.

Orang-orang yang sukses dalam merestorasi martabat mereka umumnya mengikuti pola perilaku sebagai berikut:

Menyambut kenyataan dan merelakan hal-hal dari masa lalu.

Merombak percakapan dalam diri sendiri agar lebih optimis.

Mengatur target sederhana dan menghargai perkembangan.

Berada dalam lingkungan yang menyokong di sekitar Anda.

Mengembangkan kebiasaan self-care.

Mengubah perspektif tentang kegagalan.

Menolong manusia lain serta menyumbangkan diri untuk hal-hal yang lebih agung.

Apabila kamu tengah menghadapi tantangan, jangan lupa bahwa tiap individu punya peluang untuk meraih ketinggian.

Dengan membentuk perilaku yang baik, Anda dapat mengembalikan rasa hormat terhadap diri sendiri serta menikmati kehidupan dengan lebih yakin dan berbahagia.