BAKOELWEB ID
– Dalam kesultanan perselisihan, disitulah individu dengan kecerdasan emosi sesungguhnya akan menonjol.
Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang baik mengatasi konflik dengan cara lain, yaitu dengan menjauhi perilaku yang bisa memperburuk situasi dan menciderai hubungan tersebut.
Menurut artikel pada situs Personal Branding Blog, berikut lima poin yang dielakkan oleh individu bijaksana ketika terlibat dalam perselisihan dengan pihak lain.
1. Jangan menjadikan permasalahan itu seperti sesuatu yang bersifat personal
Salah satu karakteristik primer bagi individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi ialah kemampuan mereka untuk tidak mencampurkan dirinya sendiri dalam permasalahan yang dihadapi. Ketika berada dalam situasi perselisihan, seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik akan lebih mungkin menjaga agar emosi tak mengendalikan perilaku dan langkah-langkah yang diambil menjadi kurang dipersonalisir.
Namun, mereka yang berkepribadian emotional intelligence menyadari bahwa selisih pandangan sebenarnya berkaitan dengan gagasan, bukan pribadi seseorang.
Mereka tak menafsirkan tiap kritik ataupun pendapat yang bertentangan sebagai serangan pada diri mereka sendiri. Justru, mereka menjadikannya peluang untuk mendapatkan wawasan lebih luas atau membuat peningkatan.
Ini bukan berarti mereka tahan terhadap rasa sedih atau frustrasi, namun mereka ahli dalam memantau emosi dan menyimpan pemikiran yang tenang agar tak gampang tersinggung atau bertindak tanpa pertimbangan.
2. Jangan mengganggu ketika orang lain sedang asik berbicara
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik menyadari betapa vitalnya pendengaran aktif saat sedang bertukar pandangan. Mereka paham bahwa mencegak bicara orang lain ataupun bersikap interuptif bukan saja mencerminkan ketidakhormatan tapi juga dapat merusak proses saling sampaian pesan dengan lancar.
Mendengar dengan penuh perhatian ketika seseorang sedang bicara, bukannya hanya diam, namun juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan pemikiran serta emosi mereka tanpa interupsi mencerminkan kepedulian sejati pada apa yang mereka ucapkan dan membantu kita memahami perspektif mereka.
Dengan tetap sabar tanpa memotong, seseorang yang memiliki keterampilan kecerdasan emosi membuktikan bahwa mereka menghormati pendapat pihak lain dan siap untuk mencari solusi bersama.
3. Tidak melakukan pencemaran nama baik secara langsung
Terlepas dari betapa hangatnya sebuah diskusi, individu dengan IQ emosi yang baik selalu berusaha untuk tidak melakukan serangan terhadap pihak lain. Mereka sadar bahwa menyampaikan kata-kata penghinaan ataupun komentar rendahan cuma bakal membuat suasana makin memanas serta bisa merenggangkan tali persaudaraan. Justru, mereka lebih menumpukan perhatian kepada penyelesaian masalah itu sendiri.
Mereka menyampaikan pemikiran serta emosi mereka tanpa menjelekkan pihak lain; sekalipun tak sepaham, tetap saja bersikap sopan terhadap oranglain.
Seseorang dengan kecergapan emosi menyadari bahwa semua individu pantas untuk mempunyai opini sendiri dan sudut pandang yang bertentangan bisa eksis bersama-sama tanpa harus menimbulkan permusuhan. Meski dalam situasi perdebatan, mereka masih mampu menjaga ketenangan serta memberikan penghargaan satu sama lain.
4. Tak pernah menjauhkan diri dari persoalan yang terjadi
Seseorang dengan kecerdasan emosi menyadari bahwa semua individu pantas untuk mengutarakan pikiran mereka dan sudut pandang yang bertentangan bisa eksis secara bersama-sama tanpa harus menimbulkan perselisihan.
Meski berada dalam konflik, mereka masih bisa menjaga ketenangan dan saling menghargai. Walaupun Anda cenderung ingin menutupi perbedaan pendapat, individu yang memiliki kesadaran emosi kuat tak akan ragu untuk menghadapi persoalan itu.
Mereka menyadari bahwa untuk mengatasi permusuhan dan salah paham yang semakin bertambah, perlu dihadapinya masalah-masalah itu secara terus-terusan. Sebagai gantinya, mereka memilih untuk berurusan dengan perselisihan-perselisihan tersebut tanpa tedeng aling-aling.
Mereka berpartisipasi dalam percakapan yang transparan serta jujur, menyampaikan pemikiran dan emosi mereka secara langsung. Mereka menanyakan hal-hal untuk mendapatkan wawasan tentang posisi pihak lain dan mencapai solusi bersama-sama.
Dengan menyelesaikan masalah dengan cepat, mereka mencegahnya bertambah buruk dan menjaga agar hubungan tidak rusak.
5. Senantiasa memprioritaskan sikap saling berunding
Pada tiap perbedaan pendapat, mengalah menjadi kunci utamanya. Orang-orang dengan tingkat kesadaran emosi yang baik akan mengerti bahwa hal tersebut tidak melulu soal siapa yang tepat atau keliru, tapi lebih kepada mencari jalan tengah yang bisa membahagiakan semua pihak terlibat.
Mereka siap menyadari bahwa ikatan yang berhasil biasanya membutuhkan kelonggaran serta penghargaan satu sama lain. Melalui penerimaan penyelesaian masalah, mereka menciptakan kesepakatan dan merubah perselisihan jadi peluang untuk berkembang dan belajar lebih dalam.
Recent Comments