Saat ini,
smartphone
telah menjadi elemen integral dalam keseharian, bahkan untuk kalangan anak-anak.

Tetapi, adakah Mama menyadari bahwa kecanduan anak pada ponsel dapat menghasilkan konsekuensi yang cukup berbahaya? Anak-anak yang telah terlibat di dunia digital mungkin akan melakukan tindakan-tindakan yang sukar dipahami oleh logika para orang tua.

Sebuah kasus yang terjadi di tahun 2024 lalu melibatkan seorang anak yang sudah menyisihkan uang tabungan demi membeli sebuah ponsel pintar tetapi kemudian mengalami depresi ketika sang ibu harus menjual barang tersebut untuk memenuhi keperluan sehari-hari keluarga.

Sedihnya, terdapat juga insiden di Sidoarjo di mana seorang anak justru mengakhiri nyawa ibunya sendiri cuma gara-gara permintaan untuk membeli telepon seluler tak dipenuhi.

Peristiwa tersebut dengan tegas menunjukkan kepada kita bahwa ketagihan ponsel tidak boleh diremehkan. Mama perlu menjadi lebih hati-hati dan menyadari sepenuhnya ancaman yang ada.

Kali ini

BakoelWeb Indonesia

akan merangkum

pengaruh buruk pada anak akibat ketagihan bermain ponsel

Yang dapat dijadikan sebagai edukasi untuk Mama, silakan diperhatikan!

1. Masalah kesehatan jiwa pada anak

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang memakan waktu lama di hadapan layar (melewati batasan dua jam) cenderung memiliki peluang lebih besar untuk merasakan depresi serta keresahan mental, dan tingkatan bahaya ini semakin naik sesuai pertambahan usia mereka.
screen time.

Di samping itu, berbagai studi telah mengungkap bahwa jika anak-anak sering kali memakai perangkat elektronik, kemungkinan besar kesehatan mental mereka bisa merosot, meliputi depresi, cemas, ADHD, disfungsi mood, dan hingga perilaku bunuh diri.

Ini karena pengaruh berkelanjutan dari media sosial yang kerapkali memuat materi tak sehat, ditambah dengan dorongan agar tampak sempurna dalam lingkup online.

2. Susah bersosialisasi

Ketergantungan pada ponsel bisa mencegah anak berkembangnya ketrampilan sosial mereka saat berbaur dengan teman seusianya. Ketika anak terus-menerus asyik dengan perangkat elektronik tersebut, mereka cenderung lebih suka menyendiri dibandingkan bergaul atau berkomunikasi dengan orang di sekitar mereka.

Ini mengecilkan peluang bagi mereka untuk memperdalam kemampuan interpersonal, seperti bercakap-cakap, berbagai pikiran, atau bersinergi dengan sebayanya. Sehingga hal tersebut dapat membuat si kecil merasa tersiksa ketika ada di tengah-tengah komunitas ataupun justru merasa dilepas sendirian.

Ibu harus mendukung agar si kecil lebih sering bergaul langsung dengan kawan-kawannya. Melalui aturan tentang durasi menggunakan ponsel yang sesuai, buah hati Anda cenderung menjadi lebih aktif dalam menghabiskan waktu bersama anggota keluaga ataupun saudara sebaya, hal ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan aspek sosial serta emosi mereka.

3. Memengaruhi kegiatan otak si anak

Ketergantungan pada ponsel di kalangan anak-anak bisa menghambat fungsi otak mereka, terutama area yang bertanggung jawab atas kemampuan fokus dan pembuatan keputusan.

Terlalu banyak paparan pada layar ponsel pintar bisa mempengaruhi pertumbuhan otak anak-anak, menghasilkan penurunan keterampilan berkonsentrasi serta menurunnya memori mereka.

Anak-anak yang rutin menggunakan ponsel memiliki potensi lebih besar menghadapi hambatan dalam menyesuaikan diri dengan pembelajaran formal dan tugas-tugas lainnya yang memerlukan fokus intensif. Ini dapat mencegah pertumbuhan pendidikannya secara optimal di lingkungan sekolah.

4. Menghadapi materi yang tak sesuai

Salah satu efek samping buruk utama akibat ketergantungan telepon genggam pada anak-anak adalah eksposur mereka kepada materi multimedia tak layak. Berbagai macam program serta laman web daring seringkali menyajikan bahan-bahan yang tidak seharusnya dilihat oleh kalangan remaja, termasuk konten kekerasan, pornografi, ataupun ucapan permusuhan.

Anak-anak yang terlalu banyak menggunakan perangkat digital tanpa adanya pantauan dari orang tua mungkin akan dipengaruhi oleh materi-materi tidak baik tersebut, hal itu dapat menciderai pertumbuhan psikologis serta aspek emosi mereka. Ini juga memiliki potensi untuk memodifikasi bagaimana mereka memandang lingkungan sekitar dan bersosialisasi dengan individu lainnya, termasuk bisa membentuk pemahaman keliru tentang sesuatu.

Ibu perlu lebih hati-hati dengan ragam konten yang dapat dilihat anak lewat ponsel mereka. Membatasi akses ke aplikasi dan website tak layak, serta menggunakan opsi manajemen orang tua, sungguh krusial dalam menjaga si buah hati agar terlindung dari efek negatif informasi berbahaya tersebut.

5. Gangguan tidur

Ketergantungan pada ponsel di kalangan anak-anak bisa memicu masalah tidur yang signifikan. Anak-anak yang secara berkelanjutan menggunakan perangkat seluler, khususnya menjelang waktu tidur, lebih mungkin menghadapi tantangan dalam mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Eksposur terhadap sinar biru dari ponsel dapat menekan sekresi melatonin, yaitu hormon yang mengendalikan ritme tidur si kecil. Ini membuatnya tetap terjaga untuk waktu yang lebih lama. Akibat kurang tidurnya, hal tersebut bisa memicu peningkatan rasa letih serta pengurangan fokus dalam aktivitas sehari-hari.
mood
di siang hari.

Ibu harus menentukan batas pemakaian telepon genggam oleh anak-anaknya, terlebih saat mendekati jam istirahat malam, untuk memastikan bahwa mutu tidurnya baik serta pertumbuhan otak-nya berlangsung dengan sempurna.

Saran untuk mencegah anak ketagihan menggunakan ponsel

Ibu perlu waspada dan sigap. Berikut beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mencegah anak ketagihan menggunakan ponsel:
Akademi Amerika untuk Psikiatri Anak dan Remaja
:


  • Batasi penggunaan HP

    Untuk anak-anak. Tetapkan peraturan tentang penggunaan layar, misalnya dengan membatasi pemakaian ponsel saat makan atau menjelang tidur.

  • Berikan contoh yang baik

    Penggunaan teknologi secara bijak, karena anak cenderung mengikuti perilaku orang di sekeliling mereka.

  • Bicarakan bersama anak mengenai bahaya ketergantungan pada ponsel.

    Dan memperpendek durasi penggunaan layar juga penting, terutama untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan mutu istirahat tidur.

  • Mendorong anak untuk mengikuti kegiatan alternatif

    Yang mengasyikkan bersama keluarga, misalnyaolahraga, membaca buku, ataubermain secara kreatifuntukmendorongpertumbuhanemosional dankognitifsambil.

Itulah rangkuman informasi seputar

pengaruh buruk pada anak akibat ketagihan bermain ponsel.

Mudah-mudahan dapat mendukung Mama untuk mencegah anak-anak terkena efek buruk dari teknologi.

  • Menangani Efek Buruk Gadget terhadap Anak melalui Metode Pengajaran
  • Hati-Hati, Penggunaan Gadget Berlebih pada Anak Dapat Memicu Gangguan Jantung
  • Perlukah Ibu Mengontrol Waktu Si Kecil Bermain dengan Perangkat Elektroniknya?