Oleh: Fathurozi, Pegawai Balai Penelitian dan Pengembangan Keagamaan Semarang
BAKOELWEB ID
Dalam kondisi finansial yang membutuhkan pengeluaran dengan bijaksana, mengambil keputusan untuk membuka sekolah dasar mungkin terlihat bertentangan.
Efesiensi anggaran biasanya dimaknai sebagai usaha untuk menekan biaya-biaya yang kurang penting agar dapat memaksimalkan pemakaiandana yang ada.
Sebaliknya, pendidikan adalah aspek krusial yang tak boleh dilewatkan dalam proses membangun sebuah negara. Sekolah untuk kalangan biasa, yang tujuannya utama adalah menyediakan jalur kependudukan kepada mereka yang kurang beruntung secara ekonomi, merupakansarana vital guna menciptakan kesetaraan dalam bidang pendidikan.
Dalam kondisi pengurangan dana di berbagai bidang, timbullah pertanyaan tentang kesesuaian tindakan tersebut sebagai solusi efektif atau hanyalah keputusan politik untuk mendapatkan popularitas. Beberapa orang dalam masyarakat mengkhawatirkan bahwa membangun sekolah-sekolah bagi rakyat biasa pada masa kini dapat menambah bebannya secara finansial, terlebih lagi tanpa adanya metode pendanaan yang transparan serta berkesinambungan.
Kehadiran sekolah rakyat memungkinkan masyarakat dengan kemampuan finansial rendah untuk menikmati layanan pendidikan berkualitas, yang secara berturut-turut dapat membantu meningkatkan mutu sumber daya manusia serta produktivitas di waktu mendatang. Sistem pendidikan yang seimbang akan menciptakan pekerja yang lebih handal dan ikut mendorong perkembangan ekonomi jangka panjang yang lestari.
Kekurangan siswa
Selama beberapa tahun belakangan ini, telah terdapat pergeseran besar pada pilihan masyarakat mengenai pendidikan tingkat dasar. Kian meningkat jumlah orangtua yang lebih condong ke arah menyekolahkan anak-anak mereka di SD swasta daripada SD negeri.
Menurut informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), ada penurunan jumlah murid di sekolah dasar negeri selama periode antara tahun pelajaran 2016/2017 sampai dengan 2022/2023. Di awal rentang tersebut, yaitu pada tahun ajaran 2016/2017, total siswanya berjumlah sekitar 22.428.159 orang dan kemudian turun menjadi 20.366.178 siswa pada akhir tahun ajaran 2022/2023.
Justru, jumlah murid di sekolah dasar swasta mengalami pertumbuhan. Di tahun pelajaran 2016/2017, ada sekitar 3.189.919 murid yang terdaftar dan angka ini meningkat menjadi 3.710.333 murid pada tahun 2022/2023.
Salah satu hal penting yang menentukan pilihan orangtua adalah standar mutu pengajaran dan sarana yang tersedia. Sekolah dasar swasta biasanya menghadirkan program studi beragam bersama dengan teknik belajar yang canggih (Aegustinawati & Sunarya, 2023).
Di samping itu, adanya fasilitas yang komprehensif memberi keunggulan khusus untuk para orangtua yang mengejar kondisi pembelajaran optimal bagi buah hati mereka. Kesadaran tentang signifikansi pendidikan bermutu makin bertambah, oleh karena itu tidak segan-segan mereka merogoh kocek dalam-dalam agar bisa memperoleh kurasi pendidikan premium tersebut.
Akan tetapi, fenomena ini juga menyebabkan akibat yang sangat signifikan. Kurangnya jumlah siswa di Sekolah Dasar negeri bisa menimbulkan penutupan sekolah, sehingga akses terhadap pendidikan di sejumlah wilayah menjadi lebih sempit lagi. Di samping itu pula, para pengajar serta staf pendukung di tempat-tempat belajar tersebut harus merumuskan kembali nasib profesi mereka dengan tidak pastinya situasi kerja. Apabila masalah ini dilupakan begitu saja tanpa adanya upaya pemecahan nyata, jurang dalam sistem pendidikan antara institusi publik dan swasta bakal makin lebar.
Selanjutnya, apa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut? Pihak berwenang sebaiknya menjalankan penilaian menyeluruh tentang faktor-faktor pokok yang membuat kurangnya antusiasme pada sekolah dasar negeri. Memperbarui sarana dan prasarana serta mutu pendidikan di institusi publik merupakan upaya esensial supaya mereka tetap bersaing. Tambahan lagi, kampanye dan edukasi lebih lanjut soal kelebihan-kelebihan dari sekolah negeri wajib dipromosikan sehingga masyarakat mulai meragukan kembali opsi ini sebagai alternatif.
Apabila tidak dilakukan usaha nyata untuk memadankan mutu pendidikan antara sekolah negeri dengan swasta, perbedaan tersebut bakal terus bertahan dan bisa jadi ancaman bagi kesetaraan pendidikan di Tanah Air. Sekolah negeri masih harus menjadi fondasi penting yang menyediakan pembelajaran bermutu untuk semua anak rakyat Indonesia, tak peduli apa pun latar belakangnya.
Gagasan Sekolah Rakyat
Presiden Prabowo Subianto bersiap untuk mendirikan Sekolah Rakyat per tahun 2025. Initiatives tersebut direncanakan bakal diluncurkan saat tahun ajaran 2025-2026 dan sudah ada lebih dari 50 tempat yang siap mengimplementasikannya.
Program Sekolah Rakyat adalah inisiatif pendidikan tanpa biaya yang dirancang khusus untuk anak-anak berasal dari rumah tangga kurang mampu serta sangat tidak mampu. Kepentingan pokoknya ialah menyediakan peluang lebih besar kepada mereka agar bisa mendapatkan pembelajaran yang pantas dan berstandar tinggi.
Akan tetapi, mendirikan sebuah sekolah baru mengharuskan adanya dana yang cukup besar. Mulai dari pembebasan tanah, konstruksi bangunan, hingga persiapan fasilitas penunjang seperti laboratorium, perpustakaan, serta area bermain untuk olahraga semua memerlukan budget yang signifikan.
Di samping itu, terdapat pula beban tambahan berupa biaya pengadaan guru, staf administratif, dan kebutuhan operasional sekolah. Melihat besarnya dana yang dibutuhkan, memaksimalkan fungsi lembaga pendidikan yang telah ada dapat jadi alternatif yang lebih bijak.
Di luar pembukaan jalan masuk untuk pendidikan, Sekolah Rakyat pun memiliki potensi untuk menurunkan tingkat dropout dan memperbaiki kemampuan dasar anak-anak dari rumah tangga yang tidak mampu.
Secara jangka panjang, kebijakan tersebut bisa memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi, sambil mendukung stabilisasi masyarakat dan perkembangan ekonomi yang lebih merata.
Di seluruh wilayah, terdapat banyak sekolah dengan murid yang masih kurang. Untuk mengatasi hal tersebut, kombinasi beberapa sekolah dapat membentuk entitas pendidikan yang lebih besar sebagai jawaban atas permasalahan itu.
Rencana ini bukan saja mengurangi biaya, namun juga memperbaiki kinerja operasional, termasuk di bidang penugasan guru dan penggunaan sarana sekolah.
Misalnya saja, apabila dua sekolah kecil tersebut digabungkan, maka dana anggaran yang tadinya dipakai untuk mengoperasionalkan kedua sekolah itu bisa ditransfer dan difokuskan pada peningkatan sarana prasarana di sebuah sekolah yang menjadi hasil penggabungan sehingga lebih efektif.
Memendirikan sebuah sekolah baru tentu sangat diperlukan dalam berbagai situasi, terlebih lagi di wilayah-wilayah yang belum menerima layanan pendidikan yang cukup. Akan tetapi, bila sekolah-sekolah yang sudah ada masih dapat disempurnakan, peningkatan mutu serta kemampuan dari sekolah tersebut bakal menjadi pilihan yang lebih bijak dibanding mendirikan satu sekolah tambahan dengan biaya operasional yang tinggi.
Berikut beberapa metode yang dapat dijalankan termasuk memperbaharui bangunan sekolah, menggabungkan institusi dengan jumlah murid rendah, menggunakan teknologi untuk proses belajar-mengajarkan, meningkatkan kompetensi guru, dan menerapkan pemakaian ruang sekolah menjadi lebih cermat.
Menggunakan metode ini, pihak berwenang bukan saja dapat menekan biaya pengeluaran, namun juga menyediakan layanan pendidikan bermutu bagi semua pelajar tanpa perlu mendirikan institusi pendidikan baru yang kiranya tak akan memberi hasil optimal di masa depan.
Rencana konstruksi Sekolah Rakyat merupakan ide positif, namun cara mewujudkannya harus ditinjau ulang untuk mencapai hasil yang lebih maksimal dan hemat biaya. Sebaiknya peningkatan kapasitas sekolah yang telah ada diberikan prioritas terlebih dahulu sebelum merambah pada pengembangan skala luas yang bisa menguras keuangan negara.
Melalui perencanaan yang baik serta metode yang sesuai, pendidikan bermutu untuk anak-anak dari latar belakang ekonomi terbatas masih bisa dicapai tanpa perlu mendirikan institusi pendidikan baru yang biayanya tinggi dan belum tentu merupakan jawaban paling efektif. (*)
Recent Comments