BAKOELWEB ID

– Orang yang biasanya mengeluarkan air mata mungkin kerap digambarkan sebagai ‘yang pemarah’ atau ‘yang kurang berdaya’, seseorang yang belum paham cara meredakan hati sendiri. Walaupun di lingkungan sosial kita, tangisan sering dilihat sebagai indikator ketidakmampuan, bisa jadi itu bukanlah pandangan sebenarnya.

Sejujurnya, individu yang kerap meneteskan air mata justru mungkin memiliki kesiapan emosi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang jarang melakukannya.

Berikut ini adalah lima karakteristik tersembunyi yang umumnya dimiliki oleh mereka yang kerap mengeluarkan air mata, sebagaimana diambil dari laman Times of India.


1. Mengalami tingkat cemas atau stres yang lebih ringan

Menangis merupakan metode efektif untuk meredakan tekanan mental. Tekanan ini umumnya menjadi dampak yang sulit dihindari dari rutinitas harian yang penuh dengan tuntutan serta tujuan tanpa henti. Jika Anda enggan meluangkan waktu untuk mengekspresikan emosi tersebut, hal itu dapat berujung pada penumpukan lelah fisik maupun psikologis. Keadaan demikian kerap menyebabkan gangguan kesehatan kronis misalnya sakit jantung, diabetes, atau hipertensi.


2. Tak masalah meski tampak lemah

Benar-benar sebuah pencapaian untuk tidak mengkhawatirkan tampil sebagai pribadi yang rapuh. Kami semua cemas akan diremehkan atau merasa harus menyembunyikan sisi diri kami agar dapat berekspresi secara bebas. Namun, mereka yang berani meneteskan air mata di hadapan orang lain tampaknya kurang khawatir tentang hal itu. Meski keadaan rawan bisa jadi negatif, namun tidak menjadikannya masalah besar jika memiliki sedikit kerapuhan dalam batasan tertentu.


3. Mengembangkan tingkat kesadaran emosi yang lebih unggul

Kecerapan emosional adalah ukuran komparatif yang signifikan pada masa kini. Bila Anda mengizinkan diri sendiri untuk meneteskan air mata, bisa jadi Anda memiliki tingkat kecerdasan emosional di atas rata-rata dibandingkan mereka yang tak pernah merasakan hal tersebut. Hal itu mencerminkan bahwa Anda menyatu dengan perasaan Anda dan mampu mengevaluasi serta menjawabnya. Dengan begitu, emosi-emosi yang tertahan pun mendapat kesempatan untuk dilepaskan.


4. Adalah sahabat yang setia

Hubungan persahabatan merupakan ikatan emosional yang mengharuskan adanya keterbukaan dalam menyampaikan ekspresi emosi. Orang-orang yang kerap kali meneteskan air mata dianggap memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih unggul; hal ini membantu individu lainnya agar tetap terhubung dengan sisi emosinya sendiri. Dengan demikian, mereka dapat merasakan dan memahami perasaan orang lain secara lebih efektif.


5. Acuhkan saja pembicaraan orang-orang di sekitarmu

Menangis di hadapan banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang dilarang, khususnya bagi laki-laki. Kami masih memperjuangkan kedudukan setara antara jenis kelamin dan tangisan belum dipandang sebagai tindakan eksklusif milik wanita. Oleh karena itu, apabila yang sedih adalah seorang lelaki, maka jelas dia telah melampaui stereotipe gender yang ditentukan oleh masyarakat kepada dirinya.