BAKOELWEB ID

– Narsisisme kerap dikaburkan sebagai hanya keyakinan diri yang besar. Padahal, di dalamnya ada sifat-sifat manipulative yang bisa membawa dampak negatif.

Orang-orang berkecenderungan narsistik cakap dalam merahasiakan makna sesungguhnya di balik ucapan mereka sehari-hari. Mereka memanfaatkan kalimat-kalimat yang kelihatannya biasa tetapi amat ampuh untuk mengontrol orang lain, seperti dilansir dari situs Geediting.com pada hari Kamis, 3 April.


1. “Kamu Terlalu Sensitif”

Ini merupakan salah satu dari berbagai cara narasisme untuk mengabaikan perasaan orang lain. Mereka bertujuan agar Anda merasa bersalah hanya dengan memiliki emosi.

Hasil akhirnya adalah agar terbebas dari kewajiban karena kata-kata atau perbuatan yang menyinggung. Melalui cara ini, mereka memegang kendali dalam alur pembicaraan.


2. “Saya Minta Maaf Jika Anda Merasa Demikian”

Pernyataan permintaan maaf tersebut kelihatan jujur, namun sesungguhnya tak menggambarkan rasa bersalah yang dalam. Kepedulian utamanya berfokus pada emosi diri sendiri dan belum mencakup dampak dari kesalahan tersebut kepada pihak lain.

Mereka enggan mengakuinya sebagai suatu kekeliruan dan justru membalas dengan merespons perasaanmu sendiri. Hal ini merupakan cara mereka berusaha mengelak dari kewajiban atas tindakan tersebut.


3. “Aku Hanya Bercanda”

Kalimat tersebut kerap dipakai selepas seorang narsistik menyampaikan kata-kata yang kasar atau menjelek-jelekan. Mereka memboyong argumen ini guna terelakan dari akibat pernyataan mereka.

Mereka berusaha tampak tak bersalah sehingga malah membuat Anda merasa overreaksi. Strategi ini cukup berhasil dalam menghancurkan rasa percaya diri Anda secara bertahap.


4. “Kamu Memutarbalikkan Kata-kataku”

Seringkali narsisisme melibatkan tuduhan bahwa orang lain salah memahami motif seseorang. Hal ini digunakan sebagai strategi untuk melempar kesalahan dan menyebabkan keragu-raguan terhadap kenangan atau pengetahuan kita tentang diri kita sendiri.

Mereka menimbulkan keraguan dan enggan bertanggung jawab untuk pernyataan mereka. Sikap manipulative ini dapat menyebabkan rasa frustasi serta bingung yang amat sangat.


5. “Everybody Agrees With Me”

Pesan ini ditujukan untuk menyekap dan membuat Anda merasa terasingkan. Narcisus berupaya agar Anda merasa sepi dan keliru tentang persepsi Anda.

Mereka membentuk kesan seolah-olah terdapat berbagai pihak yang memberi dukungan kepada mereka, walaupun kenyataannya bisa jadi tidak demikian. Hal itu dilakukan sebagai strategi untuk meraih kedaulatan dan menguasai kondisi tersebut.


6. “Saya Lakukan Ini karena Saya Menyayangimu”

Narsisisme biasanya mengambil kebiasaan memakai perasaan kasih sayang sebagai dalih untuk tingkah laku yang mengecoh. Mereka berusaha menjadikan Anda merasa bersalah ketika ragu terhadap tindakan mereka dengan klaim bahwa itu semua karena rasa cintanya.

Berikut adalah metode untuk mengendalikan perasaanmu dan menjagamu agar tetap terkendali oleh mereka. Cinta digunakan sebagai senjata kuat dalam strategi manipulatif tersebut.


7. “Kamu Beruntung Memilikiku”

Pernyataan tersebut mencerminkan perasaan superioritas yang tinggi serta mengabaikan martabat Anda sebagai orang individual. Orang narsistik bertujuan agar Anda merasa kurang bernilai dan tergantung kepada mereka.

Mereka membentuk ketergantungan emosi dan menyebabkan Anda merasa cemas tentang kemungkinan kehilangannya. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk menjaga kendali dalam hubungan tersebut.


8. “Tak AkanAda Seseorang Lagi Yang Mencintaimu”

Ini merupakan ancaman halus dengan tujuan menghancurkan martabat serta kepercayaan diri Anda. Orang narsistik berharap agar Anda merasa terjebak tanpa alternatif lain selain tetap bersamanya.

Mereka berusaha memisahkan Anda dari sumber daya eksternal dan menjadikan Anda sangat tergantung pada mereka secara emosional.

Memahami pola-pola komunikasi tersebut merupakan tahap awal yang krusial. Hal itu memungkinkan kita untuk mengamankan diri dari ikatan bermasalah dan merugikan.

Ingatlah bahwa pengakuan dan penerimaan terhadap diri yang sesungguhnya harus berasal dari dalam diri kita sendiri. Jangan membiarkan orang lain menentukan nilai dan keberhargaan Anda.