BAKOELWEB ID

– Kebiasaan pada malam hari bisa mengungkap berbagai hal terkait dengan siapa kita sebenarnya. Pola-pola ini menciptakan cara pandang kita dan oleh karena itu ikut memengaruhi kondisi keseluruhan hidup kita, termasuk juga bisa menandai derajat kegembiraan yang mungkin belum disadari.

Menurut postingan pada Blog Herald, saat kita merasa kurang bahagia, biasanya jatuh ke dalam pola perilaku tertentu selama malam hari. Pola-pola tersebut bisa saja melemahkan stamina, mencetuskan pikiran negatif, serta menjadikan lebih susah untuk mendapatkan ketenangan hidup.

Berikut adalah tujuh perilaku yang mungkin menandakan bahwa kita sesungguhnya kurang merasakan kenyamanan dan kebahagiaan dalam hidup. Dengan memahami pola-pola tersebut, kita bisa mulai bergerak menuju transformasi positif.


1. Terjebak pada kesalahan

Saat perasaan kebahagiaan lenyap, malam hari kerapkali menjelma sebagai momen untuk memikirkan kelalaian. Sebaliknya dari menyegarkan jiwa, kita cenderung melimpahi otak dengan rasa sesal serta tanyatan tentang masa lalu.


2. Menyisihkan diri dari penggangguan

Kebiasaan selalu memainkan ponsel, baik dengan menonton film yang tak kita sukai atau menjelajahi media sosial berlebihan, hanyalah cara untuk menyibukkan pikiran kita. Akan tetapi, pada dasarnya hal tersebut adalah metode untuk mengatasi rasa tidak bahagia lewat distraksi demi mencegah kesendirian.


3. Bertahan tetap sadar walaupun sangat lelah

Orang yang merasa sedih kerap menuntut dirinya agar tetap terjaga walaupun sudah lelah. Akan tetapi, tanpa disadari oleh mereka, istirahat yang kurang bisa memberikan dampak langsung pada perasaan, menyebabkan emosi negatif menjadi semakin kuat serta rasa tidak puas dalam hidup jadi bertambah parah.


4. Mengulas kembali dialog dari waktu dahulu

Tidak bahagia bisa membuat malam hari kami jadi momen untuk mencela diri sendiri. Kami condong ke arah mengulang dialog masa lalu, menimbang-nimbang tiap katanya, serta membayangkan cara lain dalam menyampaikan pikiran tersebut.


5. Menghindari keheningan

Saat perasaan ketidakbahagiaan melanda, kita kerap menangkap suara-suara halus di kesunyian, sehingga terdorong untuk selalu menciptakan aktivitas. Kita cenderung menjauhi kediaman karena rasa taknyamannya, padahal saat itulah momen ideal untuk introspeksi diri.


6. Terlalu banyak memikirkan masa depan dan bersikap pesimis

Sebaliknya dari menikmati malam yang tenang, individu yang merasa tidak puas cenderung risau mengenai masa depan serta aspek-aspek negatif dalam hidup mereka. Mereka sering kali memvisualisasikan skenario paling buruk dan yakin tanpa ragu bahwa semuanya akan berjalan dengan hasil buruk walaupun belum tentu demikian.


7. Melewati malam dengan perasaan percuma

Kesedihan berasal dari perasaan ketidaksukaan terhadap sesuatu, sehingga kita hanya memikirkan tujuan-tujuan negatif yang sebenarnya tak kita inginkan dan selalu mengeluh tentang hasilnya. Dengan bertambahnya usia, bukannya menikmati kemajuan meski sedikit pun, pada akhir hari kita justru sering kali merasa telah menyia-nyiakannya.