Lifehack My ID

, JAKARTA – Para pengemudi layanan transportasi daring yang menjadi bagian dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) berencana mengunjungi kantor Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), di Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 25 Maret 2025. Demonstrasi tersebut bertujuan untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap jumlah upah dan aturan baru.
bonus hari raya
(BHR) yang dianggap tidak sesuai dengan standar kemanusiaan.
Lily Pujiati, ketua SPAI, mengatakan bahwa mereka akan berkumpul dan menjenguk kantor Kemenaker pada hari Selasa (25/3/2025) jam 10:00 WIB guna melaporkan keluhan secara masif di Posko THR 2025.
” Kami mengajak semua driver ojol, taksi online, serta kurir untuk berunjuk rasa ke Kemenaker secara bersamaan sebab kami menentang bonus lebaran bagi ojel yang tidak wajar,” ujar Lily seperti dikutip pernyataannya pada hari Minggu (23/3/2025).
Kepada
Bisnis
Lily mengatakan bahwa para pengemudi transportasi online yang akan bergabung dengan aksi itu datang dari seluruh tempat. Ia menambahkan bahwa jumlah pengemudi ojek online yang terlibat dalam protes ini cukup besar.
“Agak banyak dikarenakan laporan,” katanya kepada
Bisnis
, Minggu (23/3/2025).
Untuk para sopir transportasi di luar Jabodetabek, Lily menyarankan agar mereka datang ke kantor wilayah terkait tenaga kerja untuk melaporkan keluhan.
Sebagai respons atas laporan yang diterima oleh SPAI, tindakan tersebut kemudian dijalankan.
driver
Ojol yang mendapat BHR senilai Rp50.000. Jumlah itu dianggap kurang wajar karena penghasilan dari ojek online tersebut.
driver
Ojol dalam setahun berhasil mengumpulkanRp33 juta.
Di samping itu, jumlah BHR yang disediakan oleh perusahaan transportasi online ternyata tak sejalan dengan data yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto. Beberapa hari yang lalu, beliau menyebutkan bahwa para sopir akan mendapatkan bantuan senilai Rp1 juta untuk setiap individunya.
“Nilai ini jelas jauh dari informasi yang diterima Presiden bahwa platform akan memberikan THR ojol sebesar Rp1 juta bagi setiap pekerjanya,” ujarnya.
Satu perusahaan yang telah mengeluarkan BHR adalah Gojek Indonesia. Proses pencairan ini dijalankan dari tanggal 22 hingga 24 Maret 2025 dan jumlah BHR yang didapatkan akan bervariasi tergantung pada kelompoknya, meliputi tingkat produktivitas, sumbangan mereka, sementara itu juga masih mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaannya.
Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah GoTo Ade Mulya mengatakan bahwa penyerahan Bantuan Hidup Rumah (BHR) disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan untuk memastikannya tetap berkesinambungan.
“Dengan janji untuk selalu menyediakan solusi yang adil dan jujur, pemberian BHR ini diatur sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan sehingga dapat dipertahankan,” ujar Ade dalam pernyataannya, seperti dilaporkan pada hari Minggu (23/3/2025).
Ade menjelaskan bahwa dengan menggunakan pendekatan yang adil, Gojek telah menempatkan penerima Bantuan Hari Raya (BHR) ke dalam beberapa kelompok yaitu Mitra Juara Utama, Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, serta Mitra Harapan.
Jumlah nominal BHR dalam tiap kategori ditentukan oleh derajat produktivitas dan sumbangan, sambil tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaan.
Kategori tertinggi disebut sebagai Mitra Juara Utama. Di sini, penerimaannya berupa BHR yang diukur sebesar kurang lebih 20% dari rata-rata pendapatan bersih pada kategori tersebut. Jumlah BHR yang didapat oleh para mitra dalam tingkatan teratas ini mencakup angka Rp900.000 bagi mitra dengan kendaraan roda dua serta Rp1,6 juta untuk mitra menggunakan kendaraan roda empat.

Berikut adalah rincian penuh dari jumlah BHR yang didapat oleh mitra pengemudi Gojek Indonesia berdasarkan jenisnya:


Mitra Juara Utama
Roda dua: Rp900.000
Roda empat: Rp1,6 juta

Mitra Juara
Roda dua: Rp450.000
Roda empat: Rp800.000

Mitra Unggulan
Roda dua: Rp250.000
Roda empat: Rp500.000

Mitra Andalan
Roda dua: Rp100.000
Roda empat: Rp100.000

Mitra Harapan
Roda dua: Rp50.000
Roda empat: Rp50.000