BAKOELWEB ID

– Banyak yang percaya bahwa kekuatan cuma tampak dari luarnya saja. Padahal, kekuatan sesungguhnya justru kerap dites saat seseorang tengah merasa lemah.

Menurut Geediting.com pada hari Rabu (2/4), individu yang kelihatannya tangguh bisa jadi tengah menghadapi tantangan sendiri di balik ketenangannya, terus bertahan sementara enggan membeberkan situasinya kepada orang lain.

Mari kita lihat apa yang dilakukan oleh individu-individu berpengaruh saat mereka mengalami keterpurukan, sambil tetap menyembunyikan perasaan sebenarnya dari orang lain.


1. Mereka Terus Memelihara Kebiasaan

Ketika seseorang mengalami masa sulit, salah satu ciri dari individu yang tangguh adalah dengan tetap memelihara jadwal harian mereka. Mereka menyadarai bahwa memiliki kerangka dalam keseharian bisa menciptakan sensasi ketenangan dan pengendalian meski sedang berada dalam situasi batin yang tidak menentu. Kedisiplinan ini membuat mereka mampu berkonsentrasi pada pekerjaan-pekerjaan penting yang harus terselesaikan.

Walaupun mungkin rasanya sulit, mereka mencoba keras untuk tetap bertahan pada jam-jam tersebut, menjaga pola makan dengan rutin, serta melanjutkan kebiasaan sehari-hari. Langkah-langkah itu menjadi benteng stabil di saat gelombang besar menghantam hidup mereka.


2. Mereka Menelusuri Jalan Sehat Untuk Meredakan Kondisi Emosional

Orang yang tangguh tak menyimpan sendiri perasaan buruk itu. Mereka dengan sengaja mencari metode-metode baik buat meredakan suasana hati tersebut. Hal-hal seperti berolahraga, tulis catatan harian, dengerin lagu, ataupun lakukan kegiatan kesukaannya dapat dilakoni. Kegiatan-kegiata ini berguna bagi mereka utk lepaskan emosi tanpa mesti terekspose di depan umum.

Mereka menyadari bahwa mempersilakan emosi berkembang biak hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk. Karena itu, mereka mengambil tindakan preventif untuk merawat perasaannya dengan cara yang positif.


3. Mereka Terus Mengassistansi Orang Lain

Uniknya, salah satu metode yang digunakan oleh orang kuat untuk menangani kesulitan hidup adalah dengan mendukung orang lain. Memusatkan perhatian pada keperluan orang lain bisa menjadi distraktor terhadap masalah pribadinya sendiri. Melakukan tindakan baik dan bersimpati seperti itu pun turut memberikan mereka rasa penting serta arah dalam hidup, meski mungkin sempat merasa lemah atau putus asa.

Mendidik orang lain membuka pandangan yang lebih luas dan mengingatkan mereka bahwa mereka tetap mampu membuat perbedaan dengan hal-hal baik. Ini memberi energi tambahan bagi dirinya sendiri.


4. Mereka Mengurangi Keterlibatan dengan Orang-orang Negatif

Orang yang memiliki kekuatan batin cenderung menjauhkan diri dari individu-individu yang bisa membuat perasaannya menjadi buruk ketika dalam kondisi lemah. Mereka paham benar bahwa energi negatif dari sekitaran orang lain hanya akan mengeraskan beban mereka. Lebih baik bagi mereka untuk meluangkan waktu sendirian atau bersama-sama dengan orang-orang yang membawa dorongan serta energi positif.

Mereka menutup diri terhadap dampak negatif dan membentuk lingkungan yang aman bagi mereka dalam mengatasi perasaannya. Penting sekali memiliki batas tersebut guna merawat kondisi psikisnya.


5. Mereka Terus Berinovasi dan Bertumbuh

Ketika sedang merasa down, seseorang yang tangguh tidak serta-merta berakhir dalam kegiatan-kegiatan bermanfaat. Justru mereka cenderung semakin berkonsentrasi pada proses belajar dan penyempurnaan diri. Bagi mereka, setiap hambatan adalah peluang untuk bertambah bijaksana dan kokoh. Bisa jadi mereka akan menyimak literatur, mengejar pendidikan daring, atau mendapatkan kemahiran baru.

Kegiatan tersebut memberi mereka perasaan keberhasilan serta optimisme tentang masa depan. Menekankan pada perkembangan diri sendiri dapat meringankan fokus terhadap persoalan-persoalan yang tengah dihadapi.


6. Mereka Mengizinkan Diri untuk Memiliki Waktu dan Tempat

Orang yang tangguh menyadari nilai meluangkan waktu dan tempat bagi dirinya sendiri guna mengevaluasi perasaannya. Mereka tak berusaha keras tampak selalu tegar atau gembira. Sebaliknya, mereka memperbolehkannya merasakan kesedihan, kemarahan, atau kekecewaan tanpa mencela diri sendiri.

Mereka mengerti bahwa proses kesembuhan memerlukan waktu dan dengan senang hati memberikan ruangan itu pada diri mereka sendiri. Waktu personal ini membantu mereka dalam berpikir dan menyegarkan kembali jiwa mereka.


7. Mereka Mengajukan Pertolongan Profesional Jika Perlu

Walaupun kelihatan independen, individu yang tangguh tidak sungkan untuk mengajukan dukungan ahli saat merasa kesulitan. Mereka menyadari bahwa terdapat situasi di mana beban menjadi terlalu berat bagi satu pribadi saja. Meminta pertolongan kepada psikolog atau konselor justru merupakan indikator keteguhan, bukannya kekurangan.

Mereka memahami betul bahwa kesejahteraan jiwa setara pentingnya dengan keseimbangan ragawi. Langkah tersebut mencerminkan keberanian serta tekad mereka dalam menangani permasalahan dengan cara yang tepat.

Kekuatan sesungguhnya tak senantiasa bermakna tanpa pernah merasakan lemah. Sebaliknya, kesigapan untuk menghadapi kekurangan justru menjadi indikasi dari suatu kekuatan. Para individu tangguh yang bertaruh melawan nasib dengan tenang memperlihatkan daya tahan serta kedalaman pemahaman yang layak diacungi jempol. Mereka membuktikan bahwa kebenaran tentang kekuatan kerap kali luput dari pengamatan kasat mata.