BAKOELWEB ID
– Dalam keseharian, kita kerap bertemu dan berkomunikasi dengan banyak jenis manusia. Sebagian dari mereka bisa menjadi inspirator bagi kita, namun ada juga yang malah menyebabkan perasaan kekecewaan.
Salah satu hal yang bisa mempersulit sebuah hubungan terjadi saat kita mulai jatuh cinta pada seseorang. Faktanya, tak seluruhnya orang yang kita idolakan pantas menjadi teladan bagi kita.
Dilansir dari
Geediting
Pada hari Rabu (2/4), berikut adalah delapan jenis individu yang idealnya tak menjadi panutanmu, sesuai dengan perspektif ilmu psikologi. Penting untuk memastikan bahwa Anda menjauhi perilaku seperti itu supaya terbebas dari pemilihan idola yang keliru.
1. Si Egois
Pernahkah kau menemui seseorang yang tak hentinya bercerita mengenai dirinya sendiri? Di setiap pembicaraan, topiknya selalu tertumpu pada prestasinya dan bahkan tak ada tempat bagi orang lain untuk menyampaikan pendapat.
Orang semacam itu biasanya terperangkap dalam ego dirinya sendiri dan kurang memperlihatkan belas kasihan kepada orang lain. Memuja mereka dapat mengubah pandanganmu tentang dunia menjadi lebih fokus pada kebutuhan personal saja.
Sebenarnya, keberhasilan yang sesungguhnya tidak hanya terletak pada prestasi, tetapi juga pada cara kita dapat memberi pengaruh baik kepada orang lain.
2. Si Manipulatif
Terkadang, kita jatuh cinta pada seseorang yang sepertinya ahli dalam mengendalikan pikiran orang lain. Tetapi, dibalik daya tarik mereka, banyak dilakukan penipuan yang bisa membawa kerugian bagi pihak lain. Mereka lihai menerjemahkan ulang perkataan serta kondisi demi mendapatkan keuntungan diri sendiri.
Mengidolakan mereka? Mungkin saja kamu akan terseret dalam skema egois mereka, tanpa peduli pada perasaan orang lain. Lebih baik mencari figur yang lebih menghormati keadilan dan transparansi, daripada seseorang yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri.
3. Si Pesimis
Seseorang yang hanya fokus pada aspek buruk dari berbagai keadaan dapat menyebabkan rasa letih dan depresi. Bila Anda tetap memuja-memujanya sebagai sosok yang pesimistis, secara perlahan Anda mungkin akan terseret oleh sikap negatifnya tersebut.
Secara keseluruhan, hal tersebut mungkin akan membatasi pertumbuhanmu di masa depan. Alih-alih, pilih peran teladan yang dapat memberikan inspirasimu melalui rasa optimis serta tekad kuat, sebab sifat-sifat positif ini memiliki kekuatan untuk merangsang orang lain.
4. Si Perfeksionis
Sebenarnya, tak ada yang salah dengan upaya untuk menggapai puncak kesempurnaan. Tetapi, sikap perfeksionis cenderung membatasi dirinya serta orang di sekitarnya dengan pengharapan yang sangat tinggi. Sehingga, hal ini membuat mereka jarang merasa sudah mencukupi dan kerapkali jadi korban dari kepercayaan bahwa mereka selalu kurang mampu.
Menyekar idol seorang perfeksionis dapat menyebabkan rasa diri Anda selalu kurang memadai, serta mengarah kepada frustasi dan penat. Sebaiknya, carilah individu yang bisa menyetujui kelemahan dan bahkan mentransformasinya menjadi aset.
5. Si Pecandu Kerja
Beberapa individu terus-menerus berusaha tanpa istirahat, melupakan kebutuhan dirinya sendiri. Meskipun tampak sukses dalam mencapai berbagai tujuan, sering kali mereka harus berkompromi dengan kesehatannya karena fokus pada tugas kerja.
Mengejar sosok pejuang kerja mungkin akan membawamu ke dalam pemikiran bahwa pencapaian prestasi hanya dapat dilakukan melalui upaya tak kenal lelah. Namun, realitanya, harmoni antara berbagai aspek kehidupan merupakan jalan menuju kesuksesan sesungguhnya. Ambillah pelajaran daripada mereka yang berhasil menampilkan performa maksimal di tempat kerja sambil tetap memelihara stabilitas pribadi dan profesional.
6. Si Pemenang Sejati
Setiap orang mencintai cerita rags-to-riches, namun pencapaian yang diraih tanpa adanya hambatan tak selalu mewakili kesuksesan sesungguhnya. Gagal merupakan elemen vital dalam perjalanan pembelajaran, membimbing kita memperoleh pengalaman keras kepala serta daya juang untuk berdiri kembali.
Apabila kau hanya memuja mereka yang sering berhasil, kemungkinanmu untuk melupakan pentingnya pembelajaran dari kekalahan serta mengatasi hambatan akan semakin besar. Lebih baik lagi jika kaulahirkan pahlawan dalam diri para individu yang dapat berdiri tegak sesudah tersungkur dan tetap maju dengan perkembangan positif.
7. Si Pengikut
Dalam keragamannya, terdapat individu yang cenderung mengikut arus saja, tidak berani menyuarakan pandangan atau nilai pribadi mereka. Mereka kurang sering bertanya tentang hal-hal atau mendobrak norma yang sudah mapan.
Apabila Anda terlalu menyukai jenis orang semacam itu, mungkin Anda akan jatuh ke dalam zona aman yang dapat menahan pertumbuhan pribadi Anda. Sebaiknya giliranmu menghormati mereka yang berani memiliki pemikiran unik serta mempertahankan keyakinannya sendiri.
8. Sang Sombrangan dan Yang Suci
Jenis individu seperti itu selalu yakin bahwa pendapatnya adalah yang paling tepat dan enggan mengakuinya jika ada kesalahannya. Mereka biasanya berpikir diri sendiri melebihi orang lain secara umum serta kurang memperlihatkan belas kasihan terhadap orang di sekitarnya.
Menyembah mereka dapat menyebabkan hilangnya sifat humble-mu dan penghargaan terhadap sudut pandang orang lain. Lebih baik, sembahlah orang-orang yang mempunyai sikap rendah hati serta sanggup mengakuinya jika melakukan kesalahan, sebab hal tersebut merupakan indikasi dari kematangan dan bijaksanasan.
Menyukai seseorang sebagai idola merupakan sesuatu yang biasa, namun sangatlah penting untuk menentukan figur yang layak menjadi teladan. Jauhi pemujaan terhadap individu yang egois, suka bermain-main dengan perasaan orang lain, selalu melihat segala sesuatunya dari sudut pandang negatif, ataupun orang yang obsesi akan kesempurnaan, sebab tipe-tipe tersebut umumnya tak mendorong pertumbuhan dan kemajuan Anda secara positif.
Sebaliknya, carilah individu yang mempunyai sifat-sifat seperti belas kasihan, kerendahan jiwa, serta mampu pulih dari kekalahan. Mereka-lah yang dapat memberikan inspirasi dan mendukungmu dalam mencapai versi paling baik dari diri sendiri.
Recent Comments