BAKOELWEB INDONESIA

, JAKARTA — PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau
InJourney
Bandara melaporkan telah menampung sebanyak 256.107 penumpang lewat 2.371 keberangkatan di 37 lapangan terbang InJourney hingga H-1 Lebaran pada pukul 17.13 WIB, Minggu (30/3/2025).

Menurut data Posko Pusat InJourney Airports Angkutan Lebaran 2025 hingga pukul 17:13 WIB, jumlah penumpang yang telah diangkut mencapai 256.107 orang, yaitu setara dengan 63,2% dari total kapasitas tempat duduk yang ada sebesar 405.100. Informasi tersebut bersifat dinamis dan penghitungannya akan berakhir pada pukul 24:00 WIB.

Dari seluruh jumlah penumpang itu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta menduduki posisi sebagai bandara paling sibuk yang berhubungan dengan perusahaan Angkasa Pura, diikuti oleh Bandara Juanda, Bandara Denpasar, Bandara Changi, serta Bandara Internasional Kuala Lumpur.


Perjalanan Catat 741.000 Penumpang Selama Puncak Arus Balik Lebaran Tahun 2025

Selanjutnya, untuk perusahaan penerbangan yang memiliki jumlah penumpang tertinggi pada hari ini adalah Lion Air, Super AirJet, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, serta Batik Air.

Pada hari sebelum Lebaran tahun 2024, total penumpang yang terdata mencapai angka 436.600 orang. Jumlah tersebut sudah melebihi jumlah penumpang pada periode sebelum pandemi COVID-19 yang berjumlah 400.000 penumpang.

:

Bandara Soetta (InJourney) Mempersiapkan Diri Menghadapi Puncak Arus Balik Udara Hari Ini

Adapun InJourney Airports juga mengoperasikan 2.371 penerbangan atau setara dengan 71,2% dari 3.330 jadwal keberangkatan hari ini. Pada periode serupa menjelang Idul Fitri tahun lalu, InJourney Airports telah merekam total 3.604 penerbangan.

Dari total penerbangan tersebut, diketahui ada 179 penerbangan tambahan, yang setara dengan 72% dari seluruh penerbangan ekstra yang dijadwalkan hari ini sebesar 249 penerbangan.

:

Proyeksi Okupansi Hotel Mencapai 79% Selama Liburan Lebaran Tahun 2025 InJourney

Maskapai yang memiliki jumlah permintaan tambahan terbesar untuk penerbangan ekstra pada hari ini adalah Lion Air dengan total 85 penerbangan tambahan namun hanya ada 48 yang direalisasikan, diikuti oleh Citilink yang memohon 28 penerbangan ekstra tetapi mencatatkan realisasi sebanyak 45 kali lepas landas, sementara itu Garuda Indonesia mendaftarkan 18 usulan penerbangan tambahan yang berujung menjadi 24 keberangkatan nyata. Di posisi terakhir, Super Air Jet telah mengusulkan sebanyak 48 penerbangan tambahan dan berhasil merealisasikan 21 dari daftar tersebut.